RPPH
MODEL
PEMBELAJARAN SENTRA
TEMA : BINATANG
SUB TEMA : BINATANG
DI DARAT
DEVY INTAN PUJIAWATI, S. Pd
147855040
RPPH
SENTRA SENI
Kelompok
: A (4-5 tahun) Semester/Minggu : I/ 12
Tema : Bintang Hari/Tanggal : Rabu/ 25 November 2015
Sub
Tema : Binatang di darat
(Bagian-bagian Tubuh Binatang)
KD
yang ingin dicapai : 1.1, 2.5,
3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.11, 4.11, 3.15, 4.15
Muatan
Materi :
-
Mempercayai
binatang adalah ciptaan tuhan
-
Tanya jawab
tentang binatang darat disekitar anak
-
Percaya diri
melakukan kegiatan
-
Membuat karya
miniature binatang
-
Mengelompokkan
ciri-ciri miniature binatang
-
Menirukan
gerakan ayam, bebek, kambing, dan sapi
Tujuan
Pembelajaran :
-
Anak mampu mempercayai
binatang adalah ciptaan tuhan
-
Anak mampu tanya
jawab tentang binatang darat disekitar anak
-
Anak mampu
percaya diri melakukan kegiatan
-
Anak mampu
membuat karya miniature binatang
-
Anak mampu mengelompokkan
ciri-ciri miniature binatang
-
Anak mampu menirukan
gerakan ayam, bebek, kambing, dan sapi
Langkah-langkah
kegiatan/KBM:
Tahap Pembelajaran
|
Nama Kegiatan
|
Kegiatan
|
Keterangan
|
Pembukaan
|
Kegiatan awal
|
-
Penyambutan
-
Kegiatan pagi
|
|
Kegiatan berkumpul
|
-
Berkumpul saat
lingkaran
Salam, doa, mempercayai binatang
adalah ciptaan tuhan
|
|
|
Inti
|
Pijakan sebelum bermain
|
-
Tanya jawab
tentang binatang darat disekitar anak
|
Mengamati
Menanya
|
Pijakan saat bermain
|
-
Anak mengamati
bahan bahan yang akan digunakan untuk bermain
-
Anak membuat
karya miniature binatang
-
Anak
mengelompokkan miniature binatang berdasarkan ciri-cirinya
|
Mengumpulkan informasi
Mengasosiasi
Mengkomunikasikan
|
|
Penutup
|
Pijakan setelah bermain
|
-
Anak menirukan
gerakan ayam, bebek, kambing, dan sapi
-
Membuat kolase
baju nahkoda
-
Membereskan
alat main
-
Menceritakan
pengalamannya saat bermain
|
|
Kegiatan Akhir
|
-
Bercakap-cakap
tentang kegiatan satu hari
-
Menyampaikan
kegiatan yang akan dilakukan esok hari
-
Kegiatan
penenangan yang berupa: lagu, dan tepuk
-
Berdoa, salam
|
|
Media/Sumber Belajar :
Lem rajawali, cottonbuds, kapas, lidi, kain flanel
Metode Pembelajaran :
Demosntrasi, bercakap-cakap, pemberian tugas, hasil
karya
Tehnik Penilaian :
Observasi, percakapan, unjuk kerja, penugasan
Surabaya,
25 November 2015
Mengetahui;
Kepala Sekolah Guru
Kelas
Devy Intan Pujiawati, S. Pd Intan Devy S. Pd
Penilaian:
Kompetensi
Inti
|
Kompetensi
Yang Ingin Dicapai
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Sikap
Spiritual
|
Mengetahui
adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
|
|
|
|
|
Sikap
Sosial
|
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
|
|
|
|
|
Pengetahuan
|
Mengenal
anggota tubuh
|
|
|
|
|
Mengenal
benda berdasarkan cirri-cirinya
|
|
|
|
|
|
Mengenal
bahasa secara verbal dan nonverbal
|
|
|
|
|
|
Mengenal
berbagai aktivitas seni
|
|
|
|
|
|
Ketrampilan
|
Menggunakan
anggota tubuh
|
|
|
|
|
Mengenal
benda berdasarkan cirri-cirinya
|
|
|
|
|
|
Mengenal
bahasa secara verbal dan nonverbal
|
|
|
|
|
|
Mengenal
berbagai aktivitas seni
|
|
|
|
|
ANALISIS
A.
UPAYA KREATIF/SENI
Pendidikan anak usia dini merupakan tempat yang tepat untuk
mengembangkan kreatifitas dan keterampilan anak sesuai dengan kurikulum 2013
yang memuat aspek-aspek perkembangan kemampuan meliputi pengembangan kemampuan
pembentukan perilaku pembiasaan seperti moral dan nilai-nilai agama dan moral,
bahasa, social emosional, kognitif, motorik dan seni. Dalam pengembangan seni
pada anak guru di harapkan mampu menstimulasi anak sehingga muncul kreatifitas
mereka.
Menurut Sumanto (2006: 9) "Kreativitas berkarya diartikan sebagai
kemampuan menemukan, menciptakan, membuat, merancang, dan memadukan suatu
gagasan baru maupun lama menjadi kombinasi baru dengan didukung kemampuan
terampil yang dimiliki. Kreativitas merupakan sikap yang harus dimiliki oleh
anak usia dini, untuk menjadikan anak yang kreatif, mandiri, dan bertanggung
jawab dapat terwujud untuk mendapatkan sesuatu yang baru, karena kreativitas
merupakan suatu hal yang paling unik dan hanya dimiliki oleh manusia dari sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui rangsangan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan agar memiliki kesiapan lebih lanjut untuk
memasuki pendidikan selanjutnya.
Dengan kreativitas akan menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang
baik. Stimulasi guru terhadap anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kreativitas anak. Anak yang memiliki bakat tertentu, jika tidak diberikan
rangsangan atau motivasi baik dari orang tua atau pendidik dan lingkungannya
maka anak tidak mampu memelihara apalagi mengembangkan bakatnya.
Bermain adalah suatu kegiatan yang menggunakan kemampuan-kemampuan anak
yang baru berkembang untuk menjejaki dirinya dan lingkunganya dengan cara-cara
yang beragam (Ismail, 2009). Bermain melalui belajar menjadikan anak tetap
menikmati aktivitas bermain, namun tanpa sadar dapat menyerap pengetahuan dari apa
yang ia kerjakan. Bermain sambil belajar ialah upaya menyampaikan materi
belajar kepada anak dengan cara bermain atau dengan cara yang menyenangkan, sehingga
tanpa disadari anak memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari proses
pembelajaran dengan mudah. Tujuannya untuk menyampaikan materi belajar tetapi denga menggunakan metode
bermain.
Melalui kegiatan bermain, anak akan menemukan berbagai pengalaman yang
akan bermanfaat dalam hidupnya. Dunia anak adalah dunia bermain, melalui
bermain anak memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif,
sosial, emosi, dan perkembangan fisik. Melalui kegiatan bermain, anak akan
menemukan berbagai pengalaman (Ismail, 2009: 263). Dalam kegiatan hari ini anak
di ajak untuk membuat karya seni berupa miniature binatang di darat. Dengan
kegiatan ini diharapkan dapat menstimulasi perkembangan seni dan kreativitas
anak. Dimana dalam kegiatan ini anak diminta untuk membuat miniature binatang yang
ada di darat seperti ayam, bebek, sapi, domba, dll sesuai dengan kreativitas
anak menggunakan bahan yang sudah disediakan guru.
B.
BUKTI PROSES KREATIF/SENI
Bermain
memberikan keseempatan pada anak untuk mengekspresikan dorongan-dorongan
kreatifnya sebagai kesempatan untuk merasakan obyek-obyek dan tantangan untuk menemukan sesuatu
dengan cara-cara baru, untuk menemukan penggunaan suatu hal secara berbeda,
menemukan hubungan yang baru antara sesuatu dengan sesuatu yang lain serta
mengartikannya dalam banyak alternatif cara. Menurut Singer (dalam Kusantanti,
2004) mengemukakan bahwa bermain dapat digunakan anak-anak untuk menjelajahi
dunianya, mengembangkan kompetensi dalam usaha mengatasi dunianya dan
mengembangkan kreativitas anak. Dengan bermain anak memiliki kemampuan untuk
memahami konsep secara ilmiah, tanpa paksaan.
Menurut
Solso (Csikszentmihalyi,1996)
kreativitas adalah aktivitas kognitif yang menghasilkan cara pandang baru
terhadap suatu masalah atau situasi. Drevdal (dalam Hurlock, 1999) menjelaskan
kreativitas sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk,
atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal
pembuatnya. Kreativitas ini dapat berupa, mencakup pembentukan polapola baru
dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya serta
pencangkokan hubungan lama ke situasi baru dan mungkin mencakup pembentukan
korelasi baru. Bentuk-bentuk kreativitas mungkin berupa produk seni,
kesusasteraan, produk ilmiah, atau mungkin juga bersifat prosedural atau
metodologis. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini banyak bukti proses
kreativitas anak seperti:
1.
Perkembangan seni anak dapat
terstimulasi dengan anak membuat miniature binatang di darat sesuai dengan
kreasi anak masing-masing.
2.
Perkembangan motorik anak dapat
terstimulasi dengan meremas dan menggulung kapas membentuk miniature binatang
di darat.
3.
Perkembangan bahasa anak dapat
terstimulasi dengan bercakap-cakap tentang karya yang telah dibuatnya kepada
teman-teman dan gurunya.
4.
Perkembangan nilai agama moral anak dapat terstimulasi dengan anak percaya
bahwa binatang adalah ciptaan
tuhan
5.
Perkembangan social emosional anak
dapat terstimulasi dengan
percaya diri melakukan kegiatan membuat
miniature binatang di darat
6.
Perkembangan kognitif anak dapat
terstimulasi dengan anak mengelompokkan binatang yang telah dibuatnya dan
teman-teman sesuai cirinya.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas dapat ditegaskan bahwa tidak
ada
alasan untuk
membantah pernyataan ’bermain sangat berarti bagi perkembangan anak’. Anak akan
mencoba, merasakan, mencari, menemukan sehingga diperoleh sesuatu yang baru
dari akvitas dalam bermain. Temuan-temuannya itu memberi nilai tambah bagi
perkembangan dirinya. Anak-anak membutuhkan banyak aktivitas dan media kreatif
setiap harinya untuk dipergunakannya dengan cara yang mereka sukai (Cryer, 2000:
159).
C.
HASIL PROSES KREATIF/SENI
Menurut Sri Utami Munandar(1999), guru besar
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, konsep dan pengembangan
kreativitas dapat dilakukan dengan bertitik tolak pada pendekatan 4 P, yakni
pribadi, pendorong, proses dan produk. Aspek pribadi menekankan pada pemahaman
anak adalah pribadi yang unik. Oleh karenanya, pendidik haruslah menghargai
bakat dan minat yang khas dari setiap anak. Berarti, anak perlu diberi kesempatan dan kebebasan
mewujudkannya. Kreativitas juga dapat ditinjau dari aspek pendorong, yakni
suatu kondisi yang memungkinkan anak berprilaku kreatif. Sedangkan
kreativitas sebagai proses lebih menekankan pada pemahaman kemampuan anak
menciptakan sesuatu yang baru, paling tidak menemukan hubungan-hubungan jawaban
antarberbagai unsur. Keempat aspek inilah akhirnya yang menentukan
kualitas produk kreativitas dalam diri anak.
Berikut merupakan hasil proses kreatif/seni dalam
sentra seni dengan kegiatan inti membuat miniature binatang di darat.
1. Bahan dan alat yang digunakan untuk membuat kegiatan
ini adalah:
a. Kapas
b. Cangkang telur
c. Lem
d. Cotton buds
e. Lidi
f. Kertas lipat
g. Keranjang bekas
2. Langkah-langkah pembuatan miniature binatang di darat:
a. Anak diminta untuk membuat miniature binatang di darat
sesuai dengan kreasi anak
b. Anak diminta untuk mengambil alat dan bahan yang sudah
disediakan
c. Anak menggulung kapas
d. Setelah menggulung kapas anak menyusun kapas yang
sudah digulung dengan lem sesuai kreasi anak
3. Hasil Proses Kreatif/seni
a. Domba
b. Kambing
c.
Anak Ayam
DAFTAR PUSTAKA
Cryer
Debby, Thelma Harms, Beth Bourland, 1988, Active
Learning for Threes: Active Learning Series. New Jersey: Dale Seymour Publ
Csikszentmihalyi, M., 1996, Creativity. Harper
Collins Publisher, Inc : New York
Hurlock, E. B., 1999. Perkembangan
Anak Jilid 1(Edisi 6). Penerbit Erlangga : Jakarta
Ismail,
Hamid, dkk. 2009. Pedoman Guru Pengenalan
Lingkungan Hidup di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Depdikbud
Sumanto.
2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa
Anak TK. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat
Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Tenaga Perguruan Tinggi.
Utami Munandar.
(1999). Kreativitas dan keberbakatan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
terimakasih. artikelnya sangat bermanfaat.
BalasHapuscek www.qinanatour.com
terimakashh dengan rpph ini kami jadi tahu
BalasHapus