HIGH/SCOPE : MODEL KONSTRUKTIVIS
Model pendidikan High/Scope didasarkan
pada teori perkembangan kognitif Piaget. Kurikulum disesuaikan dengan tahap
perkembangan anak dan mendukung proses konstruktif pembelajaran dan memperluas
keterampilan intelektual dan sosial yang muncul. “High/ Scope memiliki tiga
prinsip utama:
a.
Partisipasi aktif anak dalam memilih, mengatur, dan mengevaluasi
kegiatan belajar, yang dilaksanakan di bawah pengawasan dan bimbingan guru yang
seksama dalam lingkungan belajar, dipenuhi dengan berbagai macam materi yang
disediakan di berbagai pusat belajar.
b.
Perencanaan harian oleh staf pengajar yang sesuai dengan model
kurikulum yang sesuai dengan perkembangan dan observasi anak yang seksama dan
c.
Tujuan dan materi yang sejalan dengan perkembangan anak bagi
anak-anak berdasarkan indikator-indikator utama perkembangan High/Scope.
Tujuan dan Prinsip-Prinsip Utama Model High/Scope
Program High/Scope berusaha untuk:
Membuat anak
memiliki beraneka keterampilan, mencakup pemecahan masalah, interpersonal, dan
komunikasi yang sangat penting untuk meraih kesuksesan hidup di masyarakat yang
berubah dengan cepat. Kurikulum mendorong inisiatif siswa dengan menyediakan
materi, peralatan, dan waktu bagi siswa untuk mengerjakan kegiatan yang mereka
pilih. Pada saat yang sama, kurikulum ini juga memberikan kerangka kerja bagi
guru untuk membimbing kegiatan mandiri siswa untuk mencapai tujuan belajar
kesinambungan
Guru memegang
peranan penting dalam kegiatan instruksional untuk memilih materi yang tepat
dan sejalan dengan perkembangan, dan mendorong siswa untuk menerapkan
pendekatan pemecahan masalah aktif dalam belajar....
Interaksi guru-
siswa ini - guru membantu siswa mencapai tujuan yang sejalan dengan
perkembangan dan juga mendorong siswa untuk menetapkan tujuan-tujuan mereka
sendiri- membedakan kurikulum High/ Scope dari kurikulum istruksi – langsung
dan kurikulum yang terpusat pada anak.
Model High/ Scope mempengaruhi
pengaturan ruang kelas, cara guru ber-interaksi dengan anak, dan metode yang
digunakan untuk menilai anak. Pelajari gambar 4.3 untuk melihat bagaimana
proses belajar aktif membentuk pusat “ roda belajar” dan didukung oleh
elemen-elemen pokok kurikulum.
Lima Unsur Model High/ Scope
Para ahli menggunakan kurikulum High/
Scope sangat berkomitmen untuk menyediakan tempat dimana anak-anak dapat
belajar aktif dan membangun pengetahuan mereka sendiri. guru-guru menciptakan
suasana belajar dengan menerapkan dan mendukung lima elemen penting : proses
belajar aktif, pengaturan ruang kelas, jadwal harian, penilaian, dan kurikulum
(isi).
Proses BelajarAktif.
Guru mendukung proses belajar aktif
anak dengan menyediakan berbagai material, membuat rencana dan mengkaji ulang
kegiatan dengan anak, berinteraksi dengan dan mengamati masing-masing anak
dengan seksama, dan memimpin kegiatan belajar dalam kelompok kecil atau besar.
Pengaturan Ruang Kelas.
Ruang kelas berisi lima atau lebih
pusat minat anak yang mendorong mereka untuk memilih. Pengaturan materi dan
peralatan di kelas mendukung kegiatan sehari-hari. Anak-anak mengetahui dimana
harus mencari materi dan materi apa yang dpat mereka gunakan. Ini mendorong
perkembangan kemandirian.
Guru memilih
pusat-pusat dan kegiatan-kegiatan yang digunakan di kelas berdasarkan beberapa
pertimbangan berikut:
a.
Minat anak (misal, anak-anak pra-TK tertarik pada balok-balok,
kegiatan rumah, dan seni)
b.
Kesempatan untuk memudahkan anak berperan aktif dalam seri (contoh
besar, lebih besar, paling besar), angka (contoh, berhitung), hubungan waktu
(contoh sebelum, sesudah), klasifikasi (contoh persamaan dan perbedaan),
hubungan jarak (contoh di- atas- di- bawah) dan perkembangan bahasa
c.
Kesempatan untuk menguatkan keterampilan dan konsep yang
diperlukan dan manfaat fungsional (sesuai dengan kenyataan) keterampilan dan
konsep tersebut.
Pengaturan kelas merupakan bagian
penting dari praktik profesional dalam menerapkan secara tepat filosofi sebuah
program. Hal ini berlaku pada Montessori, High/Scope, dan program lain yang
mungkin melibatkan anda.
Jadwal harian
Jadwal mempertimbangkan level
perkembangan anak, menggabungkan proses rencanakan-lakukan –kaji untuk waktu
enam puluh hingga tujuh puluh menit, mencakup bidang pelajaran, tetap konsisten
hingga akhir hari sekolah, dan memuat jumlah transisi minimum.
Asesmen
Guru menyimpan catatan mengenai
perilaku, perubahan, pernyataan signifikan, dan hal-hal yang membantu mereka
lebih memahami cara anak berpikir dan belajar. Guru menggunakan dua mekanisme
untuk membantu mereka mengumpulkan data : formulir catatan pengalaman utama dan
portofolio. Selain itu, guru menggunakan Catatan Observasi Siswa (Child
Observation Record /COR) untuk mengidentifikasi dan mencatat kemajuan anak
dalam bidang pelajaran dan perilaku utama.
Kurikulum
Kurikulum High/Scope berasal dari dua
sumber: minat dan pengalaman utama anak, yang merupakan daftar perilaku
pembelajaran yang dapat diamati. Pendasaran kurikulum pada minat anak bersifat
sangat konstruktivis dan menerapkan filosofi Dewey dan Piaget.
Gambar 4.4
Anak dapat belajar keterampilan
matematika melalui aktivitas yang melibatkan manipulasi benda konkret, seperti
balok
Gambar 4.3 Roda Kurikulum High/Scope
Rutinitas yang Mendukung Pembelajaran
Aktif
Rutinitas harian kurikulum High/Scope
disusun dari tahapan rencanakan-lakukan-kaji, yang memberi anak kesempatan
untuk mengungkapkan maksud tentang aktivitas mereka sambil membuat guru tetap
terlibat dalam keseluruhan proses. Berikut ini lima proses yang mendukung
rutinitas harian dan berkontribusi pada pelaksanaan yang berhasil.
1)
Waktu perencanaan
Waktu perencanaan memberi anak kesempatan yang konsisten dan
terstruktur untuk mengungkapkan ide kepada orang dewasa, dan melihat mereka
sebagai individu yang dapat bertindak berdasarkan keputusan.
Guru berbicara dengan anak mengenai
rencana yang mereka buat sebelum anak melaksanakannya. Hal ini membantu anak
mengklarifikasi ide mereka dan memikirkan cara melanjutkan. Pembicaraan dengan
anak mengenai rencana mereka memberi kesempatan bagi guru untuk mendorong dan
merespons ide setiap anak, menyarankan cara memperkuat rencana agar berhasil,
serta memahami dan mengukur level perkembangan dan gaya berpikir setiap anak.
Anak dan guru memperoleh keuntungan dari percakapan dan pemikiran ini. Anak
merasa diperkuat dan siap memulai tugas mereka, sementara guru memiliki
gambaran mengenai kesempatan yang mungkin muncul, kesulitan yang mungkin
dialami, dan kemungkinan penyelesaian masalah.
2)
Pengalaman utama
Guru terus menerus mendorong dan mendukung minat dan keterlibatan
anak dalam aktivitas, yang terjadi dalam lingkungan teratur dan rutinitas yang
konsisten. Guru membuat rencana dari pengalaman utama yang dapat memperluas dan
memperkuat kemampuan spontan anak. Anak menghasilkan banyak pengalaman ini
dengan sendirinya, meskipun ada pula yang memerlukan panduan guru. Banyak
pengalaman utama yang merupakan perluasan alamiah dari proyek dan minat anak.
Rujuklah kembali gambar 4.4 untuk mengkaji daftar sebagian pengalaman utama
yang mendukung pembelajaran di bidang bahasa dan baca tulis.
3)
Waktu kerja
Bagian dari rangkaian rencanakan-lakukan-kaji ini biasanya
merupakan periode waktu terlama dalam rutinitas harian. Peran guru selama waktu
kerja adalah mengamati anak untuk melihat cara mereka mengumpulkan informasi,
berinteraksi dengan rekan, dan memecahkan masalah. Jika diperlukan, guru
memasuki aktivitas anak untuk mendorong, memperluas, dan merancang situasi
pemecahan masalah.
4)
Waktu pembersihan
Selama waktu pembersihan, anak mengembalikan materi dan peralatan
ke tempat yang berlabel dan menyimpan proyek yang belum selesai, menata kembali
ruang kelas. semua materi anak di kelas berada dalam jangkauan dan pada rak
yang terbuka. Pelabelan yang jelas memudahkan anak mengembalikan semua materi
kerja ke tempat yang benar.
5)
Waktu renungan
Waktu renungan, yang merupakan tahap akhir dari rangkaian
rencanakan, lakukan, kaji, ialah waktu ketika anak menceritakan pengalaman
waktu kerja dengan berbagai cara yang sesuai perkembangan. Mereka dapat
mengingat nama anak yang mereka libatkan dalam rencana mereka, membuat gambar
bangunan yang mereka susun dengan balok, atau mendeskripsikan masalah yang
mereka temui. Strategi renungan juga bisa berupa membuat gambar, membuat model,
secara fisik mendemonstrasikan pelaksanaan rencana, atau secara verbal
mengingat peristiwa di waktu kerja. Guru mendukung anak yang menghubungkan
kerja nyata ke dalam rencana asli.
Kajian ini memungkinkan anak merenungkan apa yang telah dilakukan
dan cara melakukannya. Tahap ini menjadi penutup bagi aktivitas perencanaandan
waktu kerja. Penuangan ide dan pengalaman ke dalam kata juga memfasilitasi
perkembangan bahasa anak. Dan yang paling penting, hal itu membantu anak
memperlihatkan kepada orang lain skema mental anak.
METODE MONTESSORI
Metode Montessori menarik bagi orangtua dan
guru karena sejumlah alasan. Pertama, pendidikan Montessori selalu dikenal
sebagai program berkualitas tinggi bagi anak.kedua, orangtua yang mengamati
program Montessori yang baik menyukai apa yang mereka lihat: keteraturan anak,
anak yang mandiri,pembelajaran terarah mandiri, lingkungan yang tenang, dan
anak sebagai pusat proses pembelajaran. Ketiga, beberapa sekolah negeri
menyertakan Montessori dalam program magnet mereka, sehingga memberi orangtua
pilihan jenis program bagi anak mereka di sekolah.
v Peran Guru
Montessori
Guru Montessori menunjukkan perilaku tertentu
untuk menerapkan prinsip pendekatan yang berpusat pada anak ini. Berikut enam
peran utama guru dalam program Montessori:
1)
Menghormati anak dan pembelajarannya
2)
Membuat anak sebagai pusat pembelajaran
3)
Mendorong pemelajaran anak
4)
Mengamati anak
5)
Mempersiapkan lingkungan pembelajaran
6)
Memperkenalkan materi pembelajaran dan
mendemonstrasikan pelajaran
Kajilah enam peran ini dan pertimbangkan cara
menyertakannya ke dalam praktik anda, apa pun program yang anda terapkan. Peran
manakah yang menurut anda paling penting? Mengapa?
Montessori
menyatakan, “Penting bagi guru untuk memandu anak tanpa membuat anak terlalu
merasakan kehadirannya, sehingga guru selalu siap memberikan bantuan yang diinginkan,
tetapi tidak menjadi penghalang antara anak dan pengalamannya.” “Guru sebagai
pemandu merupakan pilar praktik Montessori.
v Penerapan Metode
Montessori
Dalam lingkungan yang siap, materi dan
aktivitas tertentu mendukung tiga area dasar keterlibatan anak. Kehidupan
praktis atau pendidikan motorik, materi sensorik untuk pelatihan indera, dan
materi akademik untuk pengajaran menulis, membaca, dan matematika. Semua
aktivitas ini diajarkan sesuai prosedur yang dianjurkan.
Kehidupan Praktis
Lingkungan yang siap menekankan aktivitas
motorik dasar sehari-hari, seperti berjalan dari satu tempat ke tempat lain
dalam sikap yang tertib, membawa benda seperti baki dan kursi, menyambut
pengunjung, mempelajari keterampilan perawatan diri, dan melakukan aktivitas praktis
lain. Sebagai contoh “bingkai pakaian” dirancang untuk menyempurnakan
keterampilan motorik yang mencakup mengancingkan, membuka dan menutup resleting,
mengikat, menekuk dan menali. Filosofi aktivitas ini membuat anak tidak
tergantung pada orang dewasa dan mengembangkan konsentrasi. Aktivitas berbasis
air memiliki peran besar dalam metode Montessori. Anak diajari menggosok,
mencuci, menuang sebagai sarana pengembangan koordinasi. Latihan kehidupan
praktisjuga mencakup mengelap cermin, sepatu, dan daun tanaman, menyapu lantai,
membersihkan furnitur dan mengupas sayur.
Penganut
Montessori yakin bahwa semakin anak tenggelam dalam aktivitas, mereka secara
bertahap memperpanjang rentang konsentrasi. Seiring mereka mengikuti rangkaian
tindakan yang teratur, mereka belajar memperhatikan hal-hal yang detail.
Pendidik Montessori juga meyakini bahwa konsentrasi dan keterlibatan melalui
indera memudahkan terjadinya pembelajaran. Pengajaran verbal guru diupayakan
seminimal mungkin, penekanan pada proses pengajaran adalah pada menunjukkan
cara-memberi contoh dan mempraktikkan.
Aktivitas
kehidupan praktis diajarkan melalui empat tipe latihan yang berbeda. Kepedulian
orang melibatkan aktivitas seperti penggunaan bingkai berpakaian, memoles
sepatu, dan mencuci tangan. Kepedulian lingkungan mencakup pembersihan debu,
mengelap meja, dan menyapu daun. Hubungan sosial mencakup pelajaran mengenai
keanggunan dan kesopanan. Tipe latihan keempat yaitu analisis dan kontrol
gerakan yang meliputi aktivitas lokomotor seperti berjalan dan menyeimbangkan
diri.
Materi sensorik
Program Montessori adalah rangkaian khusus
materi pembelajaran yang membantu anak belajar dan yang mendukung gagasan
Montessori mengenai cara terbaik memfasilitasi pemelajaran anak. Banyak materi
ini yang dirancang untuk melatih dan menggunakan indera guna mendukung pembelajaran.
Gambar 4.5 mrnunjukkan materi sensorik dasar Montessori. Materi sensorik
Montessori populer, menarik, dan mendukung perkembangan kognitif anak. Materi
otentik Montessori dibuat dengan baik dan tahan lama.
Sambil menelaah
materi ini, pikirkan tentang tujuan dan fungsinya sebagai fasilitatir
pembelajaran anak. Materi sensorik mencakup batang dan kubus berwarna cerah
serta huruf amplas. Salah satu tujuan materi sensorik ini adalah melatih indera
agar berfokus pada beberapa kualitas tertentu yang terlihat. Contohnya, dengan
batang merah, yaitu kualitas panjang, dengan kubus menaramerah muda yaitu
kualitas ukuran, dan dengan lonceng
yaitu titian nada. Montessori merasa anak perlu dibantu membedakan
antara banyak rangsangan yang mereka terima. Oleh karena itu, materi sensorik
membantu membuat anak lebih mengenali kapasitas tubuh untuk menerima,
menafsirkan, dan menggunakan rangsangan. Dengan demikian, materi sensorik
Montessori dinamai didaktik, serta dirancang untuk mengajar dan membantu anak
belajar.
Kedua, materi
sensorik membantu mempertajam kekuatan anak untuk mengamatidan membedakan
secara visual. Keterampilan ini berfungsi sebagai dasar bagi kesiapan membaca
awal umum. Kesiapan pembelajaran sangat ditekankan dalam program anak usia
dini.
Ketiga, materi
sensorik meningkatkan kemampuan anak untuk berpikir, sebagai proses yang
bergantung pada kemampuan membedakan, mengklarifikasikan, dan mengatur. Anak
secara konstan menghadapi keputusan mengenai materi sensorik: balok mana yang
muncul selanjutnya, warna apa yang sesuai dengan warna lain, bentuk apa yang
sesuai untuk dimasukkan? Ini bukan keputusan yang diambil guru; dan bukan
keputusan yang dibuat anak dengan cara menebak, namun keputusan ini dibuat
melalui proses intelektual berupa pengamatan dan pemilihan berdasarkan
pengetahuan yang diperoleh melalui indera.
Akhirnya,
aktivitas sensorik bukan tujuan akhir. Tujuannya dalah mempersiapkan anak
menyambut periode sensitif yaitu menulis dan membaca. Oleh karena itu, semua
aktivitas ini merupakan langkah awal dalam prosesbaca-tulis.
Materi pelatihan
dan pengembangan indera memiliki karakteristik sebagai berikut ini:
·
Kontrol kesalahan. Materi dirancang agar anak,
melalui pengamatan, dapat melihat apakah mereka melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan aktivitas. Cotohnya, jika anak tidak menggunakan balok menara
merah muda dengan urutan yang benar saat membangun menara, ia tidak akan
mendapatkan menara yang sempurna.
·
Pemisahan kualitas tunggal. Materi dirancang
agar variabel lain tetap konstan kecuali kualitas tunggal yang digunakan. Oleh
karena itu, semua balok pada menara berwarna merah muda karena ukuran merupakan
kualitas tersendiri yang dipelajari, bukan warna.
·
Keterlibatan aktif. Materi mendorong
keterlibatan aktif daripada sekadar proses pasif dengan cara melihat. Materi
Montessori benar-benar digunakan langsung oleh anak sehingga dapat disebut
pembelajaran aktif.
·
Daya tarik. Materi menarik, dengan warna
proporsi yang memikat anak. Dengan demikian, materi membantu memuaskan
kebutuhan estetika anak yaitu keindahan dan daya tarik.
Gambar 4.5 Materi Sensorik Montessori
Materi
|
Ilustrasi
|
Deskripsi dan
tujuan pembelajaran
|
||||||||
Menara merah
muda
|
|
Sepuluh kubus kayu berukuran dan
bertekstur sama, semuanya berwarna merah muda, yang terbesar berukuran
sepuluh cm. Balok-balok lain berukuran satu cm lebih kecil dari yang
sebelumnya. Anak membangun menara mulai dari balok terbesar (Pembedaan visual
dimensi)
|
||||||||
Tangga coklat
|
|
Sepuluh balok kayu semuanya berwarna
cokelat, berbeda-beda tinggi dan lebarnya. Anak mengatur balok – balok
bersisian dari yang paling tebal sampai yang paling tipis sehingga balok –
balok tersebut menyerupai tangga. ( pembedaan fisual lebar dan tinggi)
|
||||||||
Batang merah
|
|
Sepuluh batang kayu, semuanya
berwarna merah,sama tebalnya namun berbeda panjangnya dari sepuluh cmsamapai
satu meter. Anakmengatur batang bersisian dari yang terbesar samapai yang
terkecil. (perbedaan fisual panjang)
|
||||||||
Blok silinder
|
|
Empat balok kayu yang memiliki
lubang beragam ukuran dan silinder pasangan; satu balok berhubungan dengan
tinggi, satu dengan diameter,dan dua yang lain dengan hubungan dua variabel.
Anak melepas silinder dengan urutan acak, kemudian memasangkan masing-masing
silinder dengan lubang yang sesuai.(pembedaan fisual ukuran).
|
||||||||
Botol penciuman
|
|
Dua set botol buram berwarna putih
dengan tutup yang dapat dilepas yang mana anak tidak dapat melihat namun
dapat mencium bau yang melewatinya. Guru meletakkan beragam zat,seperti:
bumbu rempah,kedalam botol dan anak memasangkan botol berdasarkan berat
kotak.(pembedaan penciuman)
|
||||||||
Kotak balok
|
|
Beberapa set balok kayu yang beragam
beratnya.ada tiga set-ringan,medium dan berat-yang dipasangkan anak berdasarkaberat
kotak.(pembedaan berat)
|
||||||||
Kotak warna
|
|
Dua set identik dengan balok kayu
kecil yang digunakan untuk menyesuaikan warna atau memberi
bayangan.(pembedaan warna dan pelajaran tentang kesan warna)
|
||||||||
Lembaran kain
|
|
Dua lembar kain yang identik. Anak
mengidentifikasinya lewat sentuhan, yang pertama tanpa meenggunakan tutup
mata namun kemudian menggunakan tutup mata.(kesan sentuhan)
|
||||||||
Lonceng nada
|
|
Dua set masing-masing terdiri dari
delapan lonceng, serupa bantuk dan ukuranya namun berbega warnanya; satu set
berwarna putih,yang lain coklat. Anak memasang lonceng dengan nada.(bunyi dan
nada)
|
||||||||
Kotak suara
|
|
Duaset silinder identik diisi dengan
beragam objek, seperti garam dannasi. Anak memasangkan silinder berdasarkan
bunyi yang dihasilkan isi silinder.(pembedaan bunyi)
|
||||||||
Botol suhu
|
|
Botol-botol logam kecil diisi dengan
air dengar beragamsuhu. Anak memasangkan botol-botol yang bersuhu sama.(kesan
suhu dan kemampuan untuk membedakan suhu)
|
Materi Akademik untuk Menulis,
Membaca, dan Matematika.
Tipe ketiga
materi Montessori adalah akademik, yang dirancang khusus untuk mendorong
kemampuan menulis, membaca, dan matematika. Latihan menggunakan materi ini
disajikan secara berurutan yang mendukung menulis sebagai basis pembelajaran
membaca. Membaca, oleh sebab itu, muncul setelah menulis. Kedua proses
diperkenalkan begitu bertahap, sehingga anak tidak pernah menyadari mereka
belajar menulis dan membaca hingga suatu hari mereka menyadari sedang menulis
dan membaca. Untuk mendeskripsikan fenomena ini, Montessori berkata bahwa anak
“masuk secara spontan” ke menulis dan membaca. Ia mengantisipasi praktik saat
ini seperti pendekatan kontemporerkeseluruhan bahasa dalam memadukan menulis
dan membaca serta mempertahankan bahwa melalui menulis anak belajar membaca.
Montessori yakin
banyak anak siap menulis pada usia empat tahun. Akibatnya, anak yang memasuki
program Montessori pada usia ti a, telah melakukan hampis semua latihan
sensorik saat berusia empat tahun.
Fitur-fitur Tambahan.
Fitur-fitur lain
dari sistem Montessori adalah kelompok usia yang beragam dan meningkat sendiri.
sebuah kelas Montessori selalu berisi anak-anak yang berbeda usianya, biasanya
dari dua setengah tahun hingga enam tahun. Strategi ini mulai dikenal di banyak
kelas pendidikan anak usia dini. Manfaat dari kelompok anak dengan beragam usia
adalah anak dapat belajar dari yang lain dan saling membantu, beragam materi
tersedia untuk semua usia, dan anak-anak yang lebih besar menjadi contoh dan
teman bekerja sama bagi bagi anak-anak yang lebih kecil. Praktik instruksi
kontemporer bimbingan anak, perkembangan, dan belajar bersama berasal dari dan
didukung oleh pengelompokkan beragam usia.
Di kelas Montessori, anak-anak harus belajar pada tingkat
kemampuan dan prestasi mereka sendiri. mereka memutuskan untuk ikut serta dalam
kegiatan yang mana dan mengerjakan dengan tingkatan mereka sendiri. lewat
pengamatan, guru memutuskan kapan anak menyelesaikan satu latihan dan siap
untuk mengerjakan tingkatan yang lebih tinggi atau latihan yang lain. Jika anak
tidak mampu menyelesaikan tugas, guru memberinya bantuan dan instruksi
tambahan. Tabel 4.4 menunjukkan praktik instruksi yang digunakan dalam program
Montessori dan mengapa praktik tersebut sesuai dengan peran guru dan kurikulum.
Pelajari praktik-praktik tersebut dan pikirkan tentang persamaan dan
perbedaannya dengan praktik instruksi yang telah anda amati di program-program
lain.
TABEL 4.4 Praktik Metode Montessori
Kurikulum terpadu : Montessori menyediakan kurikulum terpadu
dimana anak terlibat secara aktif dalam menggunakan materi konkret sepanjang
kurikulum- menulis, membaca, ilmu pengetahuan, matematika, geografi, dan seni.
Kurikulum Montessori terpadu oleh usia dan tahap perkembangan
Proses belajar aktif : Di
kelas-kelas Montessori, anak terlibat secara aktif dalam proses belajar mereka
sendiri. alat bantu menjadikan proses belajar aktif dan konkrit.
Instruksi tersendiri : kurikulum dan kegiatan harus dibuat
tersendiri untuk masing-masing anak. Ini terjadi lewat interaksi anak dengan
materi saat mereka melampaui tingkat penguasaan materi mereka sendiri.
Kemandirian : lingkungan Montessori menekankan
penghargaan terhadap anakdan mendorong keberhasilan anak, yang keduanya
mendorong anak menjadi mandiri.
Penilaian yang tepat : pengamatan adalah sarana utama
untuk menilai kemajuan anak, prestasi, dan perilakudalam kelas Montessori. Guru
Montessori yang terlatih dengan baik adalah pengamat ahli tentang anak dan
cakap dalam menerjemahkan pengamatan mereka ke dalam cara-cara yang tepat untuk
membimbing, mengarahkan, memudahkan, dan meneruskan proses belajar anak.
Praktik yang
sesuai dengan perkembangan :
yang dikhususkan dalam praktik yang sesuai dengan perkembangan dicakup dalam
praktik Montessori. Para praktisi Montessori berkualitas seperrtinya sangat
memahami, begitu juga Maria Montessori, bahwa anak memiliki kemampuan lebih
dari yang dipikirkan para praktisi pendidikan anak usia dini.
Montessori dan Praktik-Praktik Kontemporer
Pendekatan
Montessori telah berpengaruh besar terhadap pendekatan-pendekatan pendidikan
anak usia dini. Banyak praktik pengajaran yang digunakan dalam program
pendidikan anak usia dini kontemporer didasarkan pada materi dan praktik
Montessori. Metode Montessori memiliki banyak fitur yang menjadikannya program
pendidikan anak usia dini berkualitas dan ini juga berlaku bagi popularitasnya
yang berkelanjutan.
Penelitian menunjukkan bahwa program
Montessori berhasil baik. Misalnya, dalam sebuah penelitian anak-anak
menyelesaikan pendidikan dasar Montessori sampai usia lima tahun mendapat nilai
yang lebih tinggi daripada anak-anak lain dalam ujian matematika dan mengenali
huruf. Kemudian, dalam ujian sosial, anak-anak Montessori menggunakan penalaran
untuk menyelesaikan masalah dan bukan cara-cara yang tidak diterima umum. Peran
teknologi yang ada dalam bab ini memberikan cara-cara yang dapat anda gunakan
untuk mendorong perkembangan tersebut.
Peran Teknologi
Perkembangan
sosial meliputi berinteraksi dan bergaul dengan anak-anak lain dan guru.
Perkembangan sosial juga mencakup perkembangan rasa percaya diri, perasaan anak
tentang diri mereka sendiri. selama bertahun-tahun awal, hubungan pertemanan
yang sejati mulai terjadi. Interaksi dan hubungan anak dengan orang lain
memperluas pandangan mereka tentang dunia dan diri mereka sendiri. usia dini
juga merupakan waktu dimana anak belajar tentang pengendalian diri dan
kemandirian. Orang dewasa mengharapkan anak untuk membuat peraturan diri,
mengendalikan diri, dan beraktivitas tanpa diawasi terus menerus. Cara anak
memenuhi harapan-harapan ini berdampak besar terhadap perkembangan sosial
mereka.
Anak dapat
menggunakan komputer dan teknologi lain untuk membantu anak mengembangkan
hubungan pertemanan yang positif, menumbuhkan kemampuan mereka dalam pengaturan
dan pengendalian diri, dan mengembangkan kepercayaan diri
yang positif.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut:
·
Minta anak mengerjakan proyek bersama
berpasangan atau dalam kelompok kecil. Beberapa anak dapat mengerjakan dengan
komputer dan proyek-proyek lain pada saat yang bersamaan.
·
Pastikan setiap komputer memiliki beberapa
kursi untuk mendorong anak bekerja bersama. Belajar lewat teknologi tidak
berarti aktivitas pengasingan diri. Anda dapat menemukan banyak cara untuk
menjadikan pengalaman belajar kerja sama dan sosial.
·
Berikan kesempatan pada anak untuk
membicarakan proyek teknologi mereka. Perkembangan sosial mencakup belajar
untuk berbicara dengan percaya diri, menjelaskan, dan berbagi informasi dengan
orang lain.
·
Dorong anak mencari tahu tentang peran-peran
orang dewasa yang berhubungan dengan teknologi, seperti pembaca berita, pembaca
berita cuaca, dan fotografer.
·
Bacakan cerita tentang teknologi dan dorong
anak untuk berbicara tentang teknologi dalam kehidupan mereka dan keluarga
mereka.
·
Gunakan internet dan e-mail untuk menghubungi
anak-anak dengan anak-anak lain. Minta mereka bertukar gagasan dan mengerjakan
laporan singkat.
·
Gunakan teknologi untuk mendorong anak yang
terasing untuk mengembangkan keterampilan sosial.
·
Buat pusat belajar khusus untuk
teknologi.penulisan dan penerbitan koran kelas adalah cara yang bagus untuk
mendorong interaksi sosial. Pastikan semua anak memiliki pekerjaan seperti
reporter, penulis atau fotografer.
Saat anda
menggunakan teknologi untuk meningkatkan perkembangan sosial anak, ingat bahwa
semua dimensi perkembangan anak terpadu. Dukungan kognitif, sosial, emosi,dan fisik
tergantung pada satu sama lain, dan teknologi dapat secara positif mendukung
semua dimensi perkembangan ini.
REGGIO EMILIA
Reggio Emilia,
sebuah kota di Italia Utara, dikenal karena pendekatannya dalam mendidik anak.
Didirikan oleh Loris Mallaguzzi (1920-1994), Reggio Emilia mensponsori program
untuk anak usia tiga bulan hingga enam tahun.
Kepercayaan-kepercayaan Tentang Anak dan Cara
Anak Belajar
v Hubungan
Pendidikan berfokus pada setiap anak dan
dilaksanakan dalam hubungannya dengan keluarga, anak-anak lain, guru,
lingkungan sekolah, komunitas, dan masyarakat luas. Setiap sekolah dipandang
sebagai sistem dimana semua hubungan intern ini penting untuk mendidik
anak.dengan kata lain, seperti yang diyakini Vigotsky, anak belajar lewat interaksi
sosial dan, seperti yang dipertahankan Montessori, lingkungan mendukung dan
penting bagi pembelajaran. Guru selalu mewaspadai, bagaimanapun juga, bahwa
anak belajar banyak saat bertukar pikiran dengan teman-temannya, terutama
ketika mereka berinteraksi dalam kelompok kecil.
v Waktu
Para guru di Reggio Emilia meyakini bahwa
waktu tidaklah diatur oleh jam dinding, dan kelangsungan proses belajar tidak
boleh diinterupsi oleh hari dan tanggal. Pemahaman anak tentang waktu dan ritme
mereka masing-masing dipertimbangkan, ketika membuat rencana dan melaksanakan
kegiatan dan proyek. Guru harus mengetahui ritme dan gaya belajar masing-masing
anak. Pengenalan anak secara mendalam ini mungkin dilakukan karena anak-anak
bersama guru dan teman-teman yang sama dalamsiklus tiga tahunan (dari bayi
hingga usia tiga tahun dan dari tiga tahun hingga enam tahun).
v Peran orang dewasa
Orang-orang
dewasa memiliki peran besar dalam kehidupan anak. Kesejahteraan anak
berhubungan dengan kesejahteraan orangtua dan guru. Kesejahteraan semua pihak
didukung dengan pengakuan dan dukungan atas hak-hak dasar. Anak memiliki hak
untuk mendapatkan pengasuhan dan pendidikan berkualitas yang mendukung
perkembangan potensi mereka.
v Guru
Guru mengamati dan mendengarkan apa yang
dikatakan anak untuk mengetahui cara membuat rencana atau meneruskan tugas
anak. Guru menanyakan dan mencari tahu gagasan, hipotesis,dan teori anak. Guru
membahas apa yang mereka catat dan amati, dan mereka membuat rencana yang
fleksibel dan persiapan. Guru kemudian berdiskusi deengan anak dan menawarkan
kepada anak kesempatan untuk mencari tahu, mengulangi, dan memikirkan kembali
tentang kegiatan yang telah dilakukan.
v Atelierista
Atelierista adalah guru yang terlatih dalam
bidang seni visual, yang bekerja berdampingan dengan guru lain dan anak di TK,
dan mengadakan kunjungan ke pusat-pusat bayi-balita. Atelierista membantu
anak-anak menggunakan bahan-bahan untuk membuat proyek yang merefleksikan
keikutsertaan dan usaha mereka untuk memecahkan persoalan.
v Keluarga
Keluarga adalah komponen penting dalam dalam
program Reggio, dan mereka diikutsertakan dalam komite penasihat yang
menyelenggarakan setiap sekolah. Partisipasi keluarga diharapkan dan didorong
dan dalam banyak bentuk interaksisehari-hari, bekerja di sekolah, diskusi
masalah pendidikan dan psikologi, acara-acara spesial, darmawisata dan
perayaan-perayaan.
v Lingkungan
Pusat-pusat bayi-balita dan program-program
sekolah adalah aspek pekerjaan yang paling terlihat yang dikerjakan oleh guru
dan keluarga dalam program Reggio Emilia. Aspek tersebut menyampaikan banyak
makna, yaitu pusat dan program tersebut adalah lingkungan dimana orang dewasa
menuangkan pemikiran tentang kualitas dana kekuatan instruktif ruang.
a.
Ruang Fisik
Rancangan ruang fisik untuk untuk menyambut
siapa pun yang memasukinnya mendorong terjadinya interaksi, komunikasi, dan
hubungan. Pengaturan struktur, objek, dan kegiatan mendorong anak untuk
memilih, mendorong pemecahan masalah, dan meningkatkan penemuan dalam proses
belajar.
b.
Pusat-pusat dan sekolah Regio ditata indah
Detail-detailnya diperlihatkan warna cat
dinding, bentuk furnitur, pengaturan objek dalam rak dan meja. Cahaya dari
jendela dan pintu berkilau lewat kolase transparan dan tenunan buatan
anak-anak.tanaman hijau yang sehat terdapat dimana-mana.
c.
Lingkungannya personal dan penuh dengan hasil
karya anak
Dimana-mana terdapat lukisan, gambar, patung
kertas, konstruksi kabel.benda-benda tersebut bahkan ada di tempat-tempat tak
terduga seperti tangga dan kamar mandi.
d.
Atelier
Atelier adalah kamar kerja khusus atau studio,
yang ada dan digunakan oleh semua anak dan guru di sekolah. Studio ini berisi
beragam alat dan bahan dan juga catatan proyek dan kegiatan yang lalu.
v Praktek program
Kerja sama adalah
cara bekerja ampuh yang memungkinkan tercapainya tujuan guru Reggio yang telah
mereka tetapkan. Guru bekerja berpasangan di setiap kelas. mereka melihat diri
mereka sendiri sebagai peneliti yang mengumpulkan informasi tentang pekerjaan
mereka dengan anak-anak dengan cara dokumentasi berlanjut.
v Dokumentasi
Transkripsi komentar
dan diskusi anak, foto kegiatan mereka, dan representasi dari pemikiran dan
pembelajaran mereka dengan menggunakan banyak media diatur dengan seksama oleh
atelierista dan guru lain. Ini mendokumentasikan karya dan proses belajar anak.
Dokumentasi ini memiliki lima fungsi:
1.
Untuk membuat orangtua mengetahui kegiatan
anak dan mempertahankan keikutsertaan mereka.
2.
Untuk memudahkan guru memahami anak dan
mengevaluasi tugas mereka sendiri, sehingga dapat menigkatkan perkembangan
profesional
3.
Untuk memudahkan komunikasi dan pertukaran ide
diantara guru
4.
Untuk membuat arsip yang melacak sejarah
sekolah dan kegembiraan belajar oleh anak dan guru.
v Kurikulum dan praktik
Kurikulum tidak
dibuat sebelum kegiatan belajar. Dalam hal ini, Reggio adalah pendekatan
proses, bukan perangkat kurikulum yang akan diterapkan. Guru mengungkapkan
tujuan umum dan membuat hipotesis tentang arah yang akan diambil oleh kegiatan
dan proyek. Setelah mengamati kegiatan anak, para guru membandingkan, membahas,
dan menafsirkan bersama observasi mereka dan membuat pilihan yang mereka
diskusikan dengan anak tentang apa yang ditawarkan dan cara mendukung anak
dalam bereksplorasi dan belajar.
v Pertimbangan
Pikirkan sejumlah
hal ketika anda memikirkan pendekatan Reggio Emilia dan bagaimana pendekatan
tersebut berhubungan dengan pekerjaan anda sebagai guru pendidikan anak usia
dini. Pertama, dasar teori pendekatan ini adalah konstruktivisme dan memiliki
gagasan-gagasan yang sesuai dengan teori Piaget, Vygotsky, Dewey, Gardner, dan
Diamond. Kedua, tidak ada satuan kurikulum. Namun kurikulum muncul dari minat
dan kegiatan anak. Ketiga, pendekatan Reggio Emilia disesuaikan dengan
masyarakat atau budaya tertentu.
PENDIDIKAN WALDORF: OTAK, TANGAN, DAN HATI
Rudalf Steiner
(1861-1925) sangat tertarik akan dimensi spiritual pendidikan, dan ia
mengembangkan banyak gagasan untuk mendidik anak dan orang dewasa dengan menggabungkan
dimensi tersebut. sekolah Waldorf menekankan pendidikan anak secara
utuh-krpala, tangan,dan hati. Dedikasi untuk mendidik anak secara menyeluruh
ini menarik bagi banyak guru dan orangtua.
v Prinsip-Prinsip Dasar
Antroposofi
Antroposofi, nama
yang diberikan Steiner untuk “kajian kebijaksanaan manusia”, adalah sebuah
prinsip dasar pendidikan Waldorf.
Antroposofi menurut Steiner, diambil
dari bahasa yunani:antros “manusia” dan sophia, “kebijaksanaan”. Antroposofi
menurut Steiner menawarkan petunjuk langkah demi langkah penelitian spiritual.
Perkembangan
spiritual diyakini oleh para guru Waldorf, dan tidak dikaitkan dengan tradisi
agama tertentu. Guru, lewat pengabdian terhadap kebenarandan ilmu pengetahuan,
membangkitkan kekaguman siswa akan keindahan dan kebenaran.
Penghargaaan akan Perkembangan
Pendidikan
Waldorf didasarkan pada penghargaan akan proses perkembangan anak dan
tahap-tahap perkembangan mereka. Menghargai perkembangan anak dan cara mereka
belajar adalah landasan dasar semua program pendidikan anak usia dini.
Musik dan gerakan
Seni gerakan
membuat kata-kata dan musik terlihat lewat gerakan dan bahasa tubuh dan
memungkinkan anak untuk mengembangkan rasa keselarasan dan keseimbangan. Oleh
karena itu, ketika mereka belajar membaca, mereka juga menjadi huruf lewat
gerakan tubuh. Irama adalah komponen penting untuk semua kegiatan ini. Irama
(yaitu susunan atau pola dalam waktu) diputar sepanjang hari dan tahun
pelajaran yang untuk merayakan festival dari budaya dan agama yang
berbeda-beda.
Menumbuhkan imajinasi
Dongeng, fabel,
dan legenda ada dalam kurikulum Waldorf. Ini memungkinkan anak mengeksplorasi
tradisi banyak kebudayaan, sehingga mendukung pendekatan multikultur terhadap
pendidikan. Ini juga memperkaya kehidupan imanjinatif anak dan mendorong anak
berpikir bebas dan berkreativitas.
Memfasilitasi Keagamaan dan Keterlibatan Anak
Memfasilitasi dan
bersikap sensitif terhadap keagamaan adalah aspek penting dalam pendidikan
Waldorf. Dari kelas kurikulum untuk
semua anak mencakup kajian dua bahasa asing. Kurikulum juga mencakup kajian
agam dan budaya. Hasilnya anak menghargai semua ras dan buadaya
Waldorf dalam Konteks
Pendidikan
Waldorf memiliki banyak hal menarik: penekanannya pada pemberian pendidikan
bagi anak secara keseluruhan, dicakupnya seni dalam kurikulum, pendekatan yang
tidak terburu-buru terhadap pendidikan , dan penekanan terhadap proses belajar
sambil mengerjakan.
Sekolah-sekolah
Waldorf merupakan pilihan populer bagi orangtua yang menginginkan pendidikan
yang tidak terlalu terstruktur bagi anak-anak mereka. Suasana belajar yang
intim dari kelas-kelas kecil,berbagai mata pelajaran, dan beragam kegiatan bisa
menjadi sangat menarik.
Head Start
Head Start,
program unggulan Amerika , diimplementasikan pada tahun 1965. Program-program
awal dirancang bagi anak-anak yang akan masuk kelas satu SD, tetapi tidak mau
TK sebelumnya. Tujuan Head Start adalah untuk memberi anak-anak yang berasal
dari keluarga berpenghasilan rendah persiapan “awal” sebelum memasuki kelas
satu dan persiapan “awal” dalam hidup.
Tujuan Head Start. Lima tujuan Head
Start dijelaskan dalam standart pelaksanaan program.
1) Mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan anak
2) Menguatkan
keluarga sebagai pendidik utama bagi anak
3) Menyediakan
layanan pendidikan, kesehatan, dan nutrisi bagi anak
4) Menghubungkan
anak dan keluarganya dengan layanan yang dibutuhkan masyarakat
5) Memastikan
program yang melibatkan orangtua dalam pengambilan keputusan diatur dengan baik
Program Head
Start menerapkan standar belajar baca tulis, bahasa, dan angka. Sembilan standar
atau indikator pembelajaran menjabarkan tujuan-tujuan berikut ini untuk anak
yang mengikuti program Head Start:
1) Mengembangkan
kemampuan fonemis, gambar, dan angka
2) Memahami dan
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi untuk berbagai tujuan
3) Memahami dan menggunakan
kosakata yang semakin kompleks dan beragam
4) Mengembangkan dan
menunjukkan apresiasi terhadap buku
5) Bagi anak yang
tidak berbahasa nasional, meningkatkan penguasaan bahasa nasional. Begitu pula
untuk bahasa inggris
6) Memahami bahwa
huruf-huruf abjad adalah kategori khusus grafik visual yang dapat disebut
sendiri-sendiri
7) Mengenali huruf
sebagai unit gambar
8) Mengenali paling
tidak sepuluh huruf dalam abjad
9) Menghubungkan
bunyi dengan huruf tertulis
Pilihan Program Head Start
Program Head
Start dan Head Start Dini bebas menyesuaikan program mereka untuk memenuhi
kebutuhan anak, keluarga, dan masyarakat yang mereka layani. Setiap tiga tahun,
program lokal melaksanakan survei untuk menentukan kekuatan dan sumber daya dan
kemudian merancang pilihan program berdasarkan data tersebut. ada empat pilihan
program berbasis pusat, berbasis rumah, kombinasi, dan pilihan lokasi.
1) Pilihan berbasis
pusat memberikan layanan kepada anak dan keluarga dengan menggunakan pusat
sebagai basis atau inti. Program berbasis pusat menjalankan program setengah
hari atau satu hari penuh selama tiga puluh dua sampai tiga puluh empat minggu
dalam setahun, jumlah minimum yang disyaratkan oleh standar pelaksanaan Head
Start, sedangkan yang lain menjalankan program sepanjang tahun. Staf pusat
melakukan kunjungan berkala ke rumah keluarga anak.
2) Pilihan berbasis
rumah menggunakan rumah anak sebagai pusat pemberian layanan. Staf kunjungan
rumah bekerja sama dengan anak dan orangtuanya. Dua kali sebulan anak dan
keluarganya datang untuk melaksanakan kunjungan lapangan dan kegiatan kelas.
pilihan berbasis rumah memiliki kekuatan sebagai berikut:
·
Keikutsertaan orangtua adalah kunci utama
program
·
Keluarga yang terisolasi secara geografis
memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari program anak dan keluarga yang
komprehensif
·
Rencana untuk masing-masing keluarga
didasarkan pada penilaian tentang anak dan keluarganya
·
Rencana untuk keluarga dibuat oleh staf
kunjungan rumah yang merupakan guru yang memiliki pengetahuan dan pelatihan
tentang semua komponen Head Start.
·
Program ini mencakup seluruh anggota keluarga
3) Dalam pilihan
atau model kombinasi, program menkombinasikan pilihan berbasis pusat dan rumah
4) Pilihan lokasi
mencakup program-program yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan komunitas dan
keluarga tertentu.
Persyaratan untuk Mendapat Layanan Head Start
Untuk mendapat layanan Head Start, anak harus
memenuhi kriteria usia dan pendapatan keluarga. Head Start menerima anak-anak
berusia tiga sampai lima tahun yang berasal dari keluarga berpendapatan rendah.
Ketentuan pendapatan memenuhi syarat berarti keluarga tersebut memiliki
pendapatan lebih rendah dari garis kemiskinan yang ditetapkan secara tahunan
oleh Departemen Layanan Kesehatan dan Sosial A.S.
Sembilan puluh
persen siswa Head Start harus memenuhikriteriapendapatan. Sepuluh persen
sisanya boleh diisi oleh anak dari keluarga yang pendapatannya di atas batas
pendapatan rendah.
Keterlibatan Orang Tua/Kerja Sama Keluarga
Head Start
menyediakan program yang menghargai orangtua sebagai:
1. Penanggung jawab
akan kesejahteraan anak
2. Pendidik utama
anak
3. Penyumbang dalam
program Head Start dan masyarakat
Layanan Kesehatan
Head Start memiliki peran penting dalam
kesehatan anak. Status kesehatan anak diawasi dan dilaporkan kepada orangtua
anak, dan prosedur perbaikan dan pencegahan dilaksanakan dengan kerja sama
mereka.
Head Start juga berusaha mengarahkan anak dan
orangtuanya kepada sistem kesehatan mental yang telah ada seperti pusat
kesehatan masyarakat.
Nutrisi
Program Head Start mengajari anak cara menjaga
kesehatan, termasuk pentingnya memakan makanan yang baik dan menjaga kesehatan
gigi. Dasar pemikiran Head Start adalah bahwa anak harus diberi makan dengan
baik untuk mebdapat kekuatan dan energi untuk belajar.
Prorgam Head Start merancang dan menerapkan
program nutrisi yang memenuhi kebutuhan nutrisi dan syarat makanan
masing-masing anak, termasuk bagi mereka yang memiliki kebutuhan makanan khusus
dan yang memiliki keterbatasan.
Head Start Dini
Head Start Dini
dirancang untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil pra-kelahiran , meningkatkan
perkembangan anak (baru lahir hingga tiga tahun) dan mendorong fungsi keluarga
sehat.
Layanan program
mencakup:
·
Pendidikan dini berkualitas baik di dalam atau
di luar rumah
·
Pendidikan cara mengasuh anak
·
Layanan kesehatan dan kesehatan mental
komprehensif, meliputi layanan bagi wanita sebelum, selama, dan sesudah
kehamilan
·
Pendidikan nutrisi
·
Layanan dukungan keluarga
Head Start Dini
telah menjadi pelopor dan penggerak dalam menyediakan program berkualitas bagi
bayi dan balita.
Assalamualaikum kaa.. maaf kalo boleh tau, untuk yang head start itu sumber nya dari mana yaa kaa? Terimakasih^^
BalasHapus