Sabtu, 06 Juni 2015

HIGH/SCOPE : MODEL KONSTRUKTIVIS

HIGH/SCOPE : MODEL KONSTRUKTIVIS
Model pendidikan High/Scope didasarkan pada teori perkembangan kognitif Piaget. Kurikulum disesuaikan dengan tahap perkembangan anak dan mendukung proses konstruktif pembelajaran dan memperluas keterampilan intelektual dan sosial yang muncul. “High/ Scope memiliki tiga prinsip utama:
a.       Partisipasi aktif anak dalam memilih, mengatur, dan mengevaluasi kegiatan belajar, yang dilaksanakan di bawah pengawasan dan bimbingan guru yang seksama dalam lingkungan belajar, dipenuhi dengan berbagai macam materi yang disediakan di berbagai pusat belajar.
b.      Perencanaan harian oleh staf pengajar yang sesuai dengan model kurikulum yang sesuai dengan perkembangan dan observasi anak yang seksama dan
c.       Tujuan dan materi yang sejalan dengan perkembangan anak bagi anak-anak berdasarkan indikator-indikator utama perkembangan High/Scope.
                                                    
Tujuan dan Prinsip-Prinsip Utama Model High/Scope
Program High/Scope berusaha untuk:
Membuat anak memiliki beraneka keterampilan, mencakup pemecahan masalah, interpersonal, dan komunikasi yang sangat penting untuk meraih kesuksesan hidup di masyarakat yang berubah dengan cepat. Kurikulum mendorong inisiatif siswa dengan menyediakan materi, peralatan, dan waktu bagi siswa untuk mengerjakan kegiatan yang mereka pilih. Pada saat yang sama, kurikulum ini juga memberikan kerangka kerja bagi guru untuk membimbing kegiatan mandiri siswa untuk mencapai tujuan belajar kesinambungan
Guru memegang peranan penting dalam kegiatan instruksional untuk memilih materi yang tepat dan sejalan dengan perkembangan, dan mendorong siswa untuk menerapkan pendekatan pemecahan masalah aktif dalam belajar....
Interaksi guru- siswa ini - guru membantu siswa mencapai tujuan yang sejalan dengan perkembangan dan juga mendorong siswa untuk menetapkan tujuan-tujuan mereka sendiri- membedakan kurikulum High/ Scope dari kurikulum istruksi – langsung dan kurikulum yang terpusat pada anak.
Model High/ Scope mempengaruhi pengaturan ruang kelas, cara guru ber-interaksi dengan anak, dan metode yang digunakan untuk menilai anak. Pelajari gambar 4.3 untuk melihat bagaimana proses belajar aktif membentuk pusat “ roda belajar” dan didukung oleh elemen-elemen pokok kurikulum.

Lima Unsur Model High/ Scope
Para ahli menggunakan kurikulum High/ Scope sangat berkomitmen untuk menyediakan tempat dimana anak-anak dapat belajar aktif dan membangun pengetahuan mereka sendiri. guru-guru menciptakan suasana belajar dengan menerapkan dan mendukung lima elemen penting : proses belajar aktif, pengaturan ruang kelas, jadwal harian, penilaian, dan kurikulum (isi).
Proses BelajarAktif.
Guru mendukung proses belajar aktif anak dengan menyediakan berbagai material, membuat rencana dan mengkaji ulang kegiatan dengan anak, berinteraksi dengan dan mengamati masing-masing anak dengan seksama, dan memimpin kegiatan belajar dalam kelompok kecil atau besar.
Pengaturan Ruang Kelas.
Ruang kelas berisi lima atau lebih pusat minat anak yang mendorong mereka untuk memilih. Pengaturan materi dan peralatan di kelas mendukung kegiatan sehari-hari. Anak-anak mengetahui dimana harus mencari materi dan materi apa yang dpat mereka gunakan. Ini mendorong perkembangan kemandirian.
Guru memilih pusat-pusat dan kegiatan-kegiatan yang digunakan di kelas berdasarkan beberapa pertimbangan berikut:
a.       Minat anak (misal, anak-anak pra-TK tertarik pada balok-balok, kegiatan rumah, dan seni)
b.      Kesempatan untuk memudahkan anak berperan aktif dalam seri (contoh besar, lebih besar, paling besar), angka (contoh, berhitung), hubungan waktu (contoh sebelum, sesudah), klasifikasi (contoh persamaan dan perbedaan), hubungan jarak (contoh di- atas- di- bawah) dan perkembangan bahasa
c.       Kesempatan untuk menguatkan keterampilan dan konsep yang diperlukan dan manfaat fungsional (sesuai dengan kenyataan) keterampilan dan konsep tersebut.

Pengaturan kelas merupakan bagian penting dari praktik profesional dalam menerapkan secara tepat filosofi sebuah program. Hal ini berlaku pada Montessori, High/Scope, dan program lain yang mungkin melibatkan anda.
Jadwal harian
Jadwal mempertimbangkan level perkembangan anak, menggabungkan proses rencanakan-lakukan –kaji untuk waktu enam puluh hingga tujuh puluh menit, mencakup bidang pelajaran, tetap konsisten hingga akhir hari sekolah, dan memuat jumlah transisi minimum.
Asesmen
Guru menyimpan catatan mengenai perilaku, perubahan, pernyataan signifikan, dan hal-hal yang membantu mereka lebih memahami cara anak berpikir dan belajar. Guru menggunakan dua mekanisme untuk membantu mereka mengumpulkan data : formulir catatan pengalaman utama dan portofolio. Selain itu, guru menggunakan Catatan Observasi Siswa (Child Observation Record /COR) untuk mengidentifikasi dan mencatat kemajuan anak dalam bidang pelajaran dan perilaku utama.
Kurikulum
Kurikulum High/Scope berasal dari dua sumber: minat dan pengalaman utama anak, yang merupakan daftar perilaku pembelajaran yang dapat diamati. Pendasaran kurikulum pada minat anak bersifat sangat konstruktivis dan menerapkan filosofi Dewey dan Piaget.
Fotolia_44191296_XS.jpgGambar 4.4
Anak dapat belajar keterampilan matematika melalui aktivitas yang melibatkan manipulasi benda konkret, seperti balok






Gambar 4.3 Roda Kurikulum High/Scope
 























Sun: GAMBAR 4.4 





















Rutinitas yang Mendukung Pembelajaran Aktif
Rutinitas harian kurikulum High/Scope disusun dari tahapan rencanakan-lakukan-kaji, yang memberi anak kesempatan untuk mengungkapkan maksud tentang aktivitas mereka sambil membuat guru tetap terlibat dalam keseluruhan proses. Berikut ini lima proses yang mendukung rutinitas harian dan berkontribusi pada pelaksanaan yang berhasil.
1)      Waktu perencanaan
Waktu perencanaan memberi anak kesempatan yang konsisten dan terstruktur untuk mengungkapkan ide kepada orang dewasa, dan melihat mereka sebagai individu yang dapat bertindak berdasarkan keputusan.
Guru berbicara dengan anak mengenai rencana yang mereka buat sebelum anak melaksanakannya. Hal ini membantu anak mengklarifikasi ide mereka dan memikirkan cara melanjutkan. Pembicaraan dengan anak mengenai rencana mereka memberi kesempatan bagi guru untuk mendorong dan merespons ide setiap anak, menyarankan cara memperkuat rencana agar berhasil, serta memahami dan mengukur level perkembangan dan gaya berpikir setiap anak. Anak dan guru memperoleh keuntungan dari percakapan dan pemikiran ini. Anak merasa diperkuat dan siap memulai tugas mereka, sementara guru memiliki gambaran mengenai kesempatan yang mungkin muncul, kesulitan yang mungkin dialami, dan kemungkinan penyelesaian masalah.
2)      Pengalaman utama
Guru terus menerus mendorong dan mendukung minat dan keterlibatan anak dalam aktivitas, yang terjadi dalam lingkungan teratur dan rutinitas yang konsisten. Guru membuat rencana dari pengalaman utama yang dapat memperluas dan memperkuat kemampuan spontan anak. Anak menghasilkan banyak pengalaman ini dengan sendirinya, meskipun ada pula yang memerlukan panduan guru. Banyak pengalaman utama yang merupakan perluasan alamiah dari proyek dan minat anak. Rujuklah kembali gambar 4.4 untuk mengkaji daftar sebagian pengalaman utama yang mendukung pembelajaran di bidang bahasa dan baca tulis.
3)      Waktu kerja
Bagian dari rangkaian rencanakan-lakukan-kaji ini biasanya merupakan periode waktu terlama dalam rutinitas harian. Peran guru selama waktu kerja adalah mengamati anak untuk melihat cara mereka mengumpulkan informasi, berinteraksi dengan rekan, dan memecahkan masalah. Jika diperlukan, guru memasuki aktivitas anak untuk mendorong, memperluas, dan merancang situasi pemecahan masalah.
4)        Waktu pembersihan
Selama waktu pembersihan, anak mengembalikan materi dan peralatan ke tempat yang berlabel dan menyimpan proyek yang belum selesai, menata kembali ruang kelas. semua materi anak di kelas berada dalam jangkauan dan pada rak yang terbuka. Pelabelan yang jelas memudahkan anak mengembalikan semua materi kerja ke tempat yang benar.
5)      Waktu renungan
Waktu renungan, yang merupakan tahap akhir dari rangkaian rencanakan, lakukan, kaji, ialah waktu ketika anak menceritakan pengalaman waktu kerja dengan berbagai cara yang sesuai perkembangan. Mereka dapat mengingat nama anak yang mereka libatkan dalam rencana mereka, membuat gambar bangunan yang mereka susun dengan balok, atau mendeskripsikan masalah yang mereka temui. Strategi renungan juga bisa berupa membuat gambar, membuat model, secara fisik mendemonstrasikan pelaksanaan rencana, atau secara verbal mengingat peristiwa di waktu kerja. Guru mendukung anak yang menghubungkan kerja nyata ke dalam rencana asli.
Kajian ini memungkinkan anak merenungkan apa yang telah dilakukan dan cara melakukannya. Tahap ini menjadi penutup bagi aktivitas perencanaandan waktu kerja. Penuangan ide dan pengalaman ke dalam kata juga memfasilitasi perkembangan bahasa anak. Dan yang paling penting, hal itu membantu anak memperlihatkan kepada orang lain skema mental anak.














METODE MONTESSORI
Metode Montessori menarik bagi orangtua dan guru karena sejumlah alasan. Pertama, pendidikan Montessori selalu dikenal sebagai program berkualitas tinggi bagi anak.kedua, orangtua yang mengamati program Montessori yang baik menyukai apa yang mereka lihat: keteraturan anak, anak yang mandiri,pembelajaran terarah mandiri, lingkungan yang tenang, dan anak sebagai pusat proses pembelajaran. Ketiga, beberapa sekolah negeri menyertakan Montessori dalam program magnet mereka, sehingga memberi orangtua pilihan jenis program bagi anak mereka di sekolah.

v  Peran Guru Montessori
Guru Montessori menunjukkan perilaku tertentu untuk menerapkan prinsip pendekatan yang berpusat pada anak ini. Berikut enam peran utama guru dalam program Montessori:
1)      Menghormati anak dan pembelajarannya
2)      Membuat anak sebagai pusat pembelajaran
3)      Mendorong pemelajaran anak
4)      Mengamati anak
5)      Mempersiapkan lingkungan pembelajaran
6)      Memperkenalkan materi pembelajaran dan mendemonstrasikan pelajaran

Fotolia_44191296_XS.jpg
Kajilah enam peran ini dan pertimbangkan cara menyertakannya ke dalam praktik anda, apa pun program yang anda terapkan. Peran manakah yang menurut anda paling penting? Mengapa?
Montessori menyatakan, “Penting bagi guru untuk memandu anak tanpa membuat anak terlalu merasakan kehadirannya, sehingga guru selalu siap memberikan bantuan yang diinginkan, tetapi tidak menjadi penghalang antara anak dan pengalamannya.” “Guru sebagai pemandu merupakan pilar praktik Montessori.

v  Penerapan Metode Montessori
Dalam lingkungan yang siap, materi dan aktivitas tertentu mendukung tiga area dasar keterlibatan anak. Kehidupan praktis atau pendidikan motorik, materi sensorik untuk pelatihan indera, dan materi akademik untuk pengajaran menulis, membaca, dan matematika. Semua aktivitas ini diajarkan sesuai prosedur yang dianjurkan.

Kehidupan Praktis
Lingkungan yang siap menekankan aktivitas motorik dasar sehari-hari, seperti berjalan dari satu tempat ke tempat lain dalam sikap yang tertib, membawa benda seperti baki dan kursi, menyambut pengunjung, mempelajari keterampilan perawatan diri, dan melakukan aktivitas praktis lain. Sebagai contoh “bingkai pakaian” dirancang untuk menyempurnakan keterampilan motorik yang mencakup mengancingkan, membuka dan menutup resleting, mengikat, menekuk dan menali. Filosofi aktivitas ini membuat anak tidak tergantung pada orang dewasa dan mengembangkan konsentrasi. Aktivitas berbasis air memiliki peran besar dalam metode Montessori. Anak diajari menggosok, mencuci, menuang sebagai sarana pengembangan koordinasi. Latihan kehidupan praktisjuga mencakup mengelap cermin, sepatu, dan daun tanaman, menyapu lantai, membersihkan furnitur dan mengupas sayur.
Penganut Montessori yakin bahwa semakin anak tenggelam dalam aktivitas, mereka secara bertahap memperpanjang rentang konsentrasi. Seiring mereka mengikuti rangkaian tindakan yang teratur, mereka belajar memperhatikan hal-hal yang detail. Pendidik Montessori juga meyakini bahwa konsentrasi dan keterlibatan melalui indera memudahkan terjadinya pembelajaran. Pengajaran verbal guru diupayakan seminimal mungkin, penekanan pada proses pengajaran adalah pada menunjukkan cara-memberi contoh dan mempraktikkan.
Aktivitas kehidupan praktis diajarkan melalui empat tipe latihan yang berbeda. Kepedulian orang melibatkan aktivitas seperti penggunaan bingkai berpakaian, memoles sepatu, dan mencuci tangan. Kepedulian lingkungan mencakup pembersihan debu, mengelap meja, dan menyapu daun. Hubungan sosial mencakup pelajaran mengenai keanggunan dan kesopanan. Tipe latihan keempat yaitu analisis dan kontrol gerakan yang meliputi aktivitas lokomotor seperti berjalan dan menyeimbangkan diri.

Materi sensorik
Program Montessori adalah rangkaian khusus materi pembelajaran yang membantu anak belajar dan yang mendukung gagasan Montessori mengenai cara terbaik memfasilitasi pemelajaran anak. Banyak materi ini yang dirancang untuk melatih dan menggunakan indera guna mendukung pembelajaran. Gambar 4.5 mrnunjukkan materi sensorik dasar Montessori. Materi sensorik Montessori populer, menarik, dan mendukung perkembangan kognitif anak. Materi otentik Montessori dibuat dengan baik dan tahan lama.
Sambil menelaah materi ini, pikirkan tentang tujuan dan fungsinya sebagai fasilitatir pembelajaran anak. Materi sensorik mencakup batang dan kubus berwarna cerah serta huruf amplas. Salah satu tujuan materi sensorik ini adalah melatih indera agar berfokus pada beberapa kualitas tertentu yang terlihat. Contohnya, dengan batang merah, yaitu kualitas panjang, dengan kubus menaramerah muda yaitu kualitas ukuran, dan dengan lonceng  yaitu titian nada. Montessori merasa anak perlu dibantu membedakan antara banyak rangsangan yang mereka terima. Oleh karena itu, materi sensorik membantu membuat anak lebih mengenali kapasitas tubuh untuk menerima, menafsirkan, dan menggunakan rangsangan. Dengan demikian, materi sensorik Montessori dinamai didaktik, serta dirancang untuk mengajar dan membantu anak belajar.
Kedua, materi sensorik membantu mempertajam kekuatan anak untuk mengamatidan membedakan secara visual. Keterampilan ini berfungsi sebagai dasar bagi kesiapan membaca awal umum. Kesiapan pembelajaran sangat ditekankan dalam program anak usia dini.
Ketiga, materi sensorik meningkatkan kemampuan anak untuk berpikir, sebagai proses yang bergantung pada kemampuan membedakan, mengklarifikasikan, dan mengatur. Anak secara konstan menghadapi keputusan mengenai materi sensorik: balok mana yang muncul selanjutnya, warna apa yang sesuai dengan warna lain, bentuk apa yang sesuai untuk dimasukkan? Ini bukan keputusan yang diambil guru; dan bukan keputusan yang dibuat anak dengan cara menebak, namun keputusan ini dibuat melalui proses intelektual berupa pengamatan dan pemilihan berdasarkan pengetahuan yang diperoleh melalui indera.
Akhirnya, aktivitas sensorik bukan tujuan akhir. Tujuannya dalah mempersiapkan anak menyambut periode sensitif yaitu menulis dan membaca. Oleh karena itu, semua aktivitas ini merupakan langkah awal dalam prosesbaca-tulis.
Materi pelatihan dan pengembangan indera memiliki karakteristik sebagai berikut ini:
·         Kontrol kesalahan. Materi dirancang agar anak, melalui pengamatan, dapat melihat apakah mereka melakukan kesalahan dalam menyelesaikan aktivitas. Cotohnya, jika anak tidak menggunakan balok menara merah muda dengan urutan yang benar saat membangun menara, ia tidak akan mendapatkan menara yang sempurna.
·         Pemisahan kualitas tunggal. Materi dirancang agar variabel lain tetap konstan kecuali kualitas tunggal yang digunakan. Oleh karena itu, semua balok pada menara berwarna merah muda karena ukuran merupakan kualitas tersendiri yang dipelajari, bukan warna.
·         Keterlibatan aktif. Materi mendorong keterlibatan aktif daripada sekadar proses pasif dengan cara melihat. Materi Montessori benar-benar digunakan langsung oleh anak sehingga dapat disebut pembelajaran aktif.
·         Daya tarik. Materi menarik, dengan warna proporsi yang memikat anak. Dengan demikian, materi membantu memuaskan kebutuhan estetika anak yaitu keindahan dan daya tarik.

Gambar 4.5 Materi Sensorik Montessori
Materi
Ilustrasi
Deskripsi dan tujuan pembelajaran
Menara merah muda

b-019_menara_bulat.jpg


Sepuluh kubus kayu berukuran dan bertekstur sama, semuanya berwarna merah muda, yang terbesar berukuran sepuluh cm. Balok-balok lain berukuran satu cm lebih kecil dari yang sebelumnya. Anak membangun menara mulai dari balok terbesar (Pembedaan visual dimensi)
Tangga coklat
tangga coklat.jpg
Sepuluh balok kayu semuanya berwarna cokelat, berbeda-beda tinggi dan lebarnya. Anak mengatur balok – balok bersisian dari yang paling tebal sampai yang paling tipis sehingga balok – balok tersebut menyerupai tangga. ( pembedaan fisual lebar dan tinggi)
Batang merah
Balok-Ukur.jpg
Sepuluh batang kayu, semuanya berwarna merah,sama tebalnya namun berbeda panjangnya dari sepuluh cmsamapai satu meter. Anakmengatur batang bersisian dari yang terbesar samapai yang terkecil.  (perbedaan fisual panjang)
Blok silinder
city_blok_26.jpg
Empat balok kayu yang memiliki lubang beragam ukuran dan silinder pasangan; satu balok berhubungan dengan tinggi, satu dengan diameter,dan dua yang lain dengan hubungan dua variabel. Anak melepas silinder dengan urutan acak, kemudian memasangkan masing-masing silinder dengan lubang yang sesuai.(pembedaan fisual ukuran).
Botol penciuman
botol.jpg
Dua set botol buram berwarna putih dengan tutup yang dapat dilepas yang mana anak tidak dapat melihat namun dapat mencium bau yang melewatinya. Guru meletakkan beragam zat,seperti: bumbu rempah,kedalam botol dan anak memasangkan botol berdasarkan berat kotak.(pembedaan penciuman)
Kotak balok

kotak kayu.jpg,a-box.jpg

Beberapa set balok kayu yang beragam beratnya.ada tiga set-ringan,medium dan berat-yang dipasangkan anak berdasarkaberat kotak.(pembedaan berat)
Kotak warna
nuansa_warna.jpg
Dua set identik dengan balok kayu kecil yang digunakan untuk menyesuaikan warna atau memberi bayangan.(pembedaan warna dan pelajaran tentang kesan warna)
Lembaran kain
bahan polos .jpg
Dua lembar kain yang identik. Anak mengidentifikasinya lewat sentuhan, yang pertama tanpa meenggunakan tutup mata namun kemudian menggunakan tutup mata.(kesan sentuhan)
Lonceng nada
Mini-Bell-With-9-16--Photo-Emb-21302.jpg Mini-Bell-With-9-16--Photo-Emb-21302.jpg

Dua set masing-masing terdiri dari delapan lonceng, serupa bantuk dan ukuranya namun berbega warnanya; satu set berwarna putih,yang lain coklat. Anak memasang lonceng dengan nada.(bunyi dan nada)
Kotak suara
DSCF0143.JPG

kotak musik.jpg
Duaset silinder identik diisi dengan beragam objek, seperti garam dannasi. Anak memasangkan silinder berdasarkan bunyi yang dihasilkan isi silinder.(pembedaan bunyi)
Botol suhu
botol reagen1.JPG

Botol-botol logam kecil diisi dengan air dengar beragamsuhu. Anak memasangkan botol-botol yang bersuhu sama.(kesan suhu dan kemampuan untuk membedakan suhu)

Materi Akademik untuk Menulis, Membaca, dan Matematika.
CD5208-7603_Low2.jpgTipe ketiga materi Montessori adalah akademik, yang dirancang khusus untuk mendorong kemampuan menulis, membaca, dan matematika. Latihan menggunakan materi ini disajikan secara berurutan yang mendukung menulis sebagai basis pembelajaran membaca. Membaca, oleh sebab itu, muncul setelah menulis. Kedua proses diperkenalkan begitu bertahap, sehingga anak tidak pernah menyadari mereka belajar menulis dan membaca hingga suatu hari mereka menyadari sedang menulis dan membaca. Untuk mendeskripsikan fenomena ini, Montessori berkata bahwa anak “masuk secara spontan” ke menulis dan membaca. Ia mengantisipasi praktik saat ini seperti pendekatan kontemporerkeseluruhan bahasa dalam memadukan menulis dan membaca serta mempertahankan bahwa melalui menulis anak belajar membaca.
Montessori yakin banyak anak siap menulis pada usia empat tahun. Akibatnya, anak yang memasuki program Montessori pada usia ti a, telah melakukan hampis semua latihan sensorik saat berusia empat tahun.

Fitur-fitur Tambahan.
Fitur-fitur lain dari sistem Montessori adalah kelompok usia yang beragam dan meningkat sendiri. sebuah kelas Montessori selalu berisi anak-anak yang berbeda usianya, biasanya dari dua setengah tahun hingga enam tahun. Strategi ini mulai dikenal di banyak kelas pendidikan anak usia dini. Manfaat dari kelompok anak dengan beragam usia adalah anak dapat belajar dari yang lain dan saling membantu, beragam materi tersedia untuk semua usia, dan anak-anak yang lebih besar menjadi contoh dan teman bekerja sama bagi bagi anak-anak yang lebih kecil. Praktik instruksi kontemporer bimbingan anak, perkembangan, dan belajar bersama berasal dari dan didukung oleh pengelompokkan beragam usia.
Di kelas Montessori, anak-anak harus belajar pada tingkat kemampuan dan prestasi mereka sendiri. mereka memutuskan untuk ikut serta dalam kegiatan yang mana dan mengerjakan dengan tingkatan mereka sendiri. lewat pengamatan, guru memutuskan kapan anak menyelesaikan satu latihan dan siap untuk mengerjakan tingkatan yang lebih tinggi atau latihan yang lain. Jika anak tidak mampu menyelesaikan tugas, guru memberinya bantuan dan instruksi tambahan. Tabel 4.4 menunjukkan praktik instruksi yang digunakan dalam program Montessori dan mengapa praktik tersebut sesuai dengan peran guru dan kurikulum. Pelajari praktik-praktik tersebut dan pikirkan tentang persamaan dan perbedaannya dengan praktik instruksi yang telah anda amati di program-program lain.
TABEL 4.4     Praktik Metode Montessori
Kurikulum terpadu   : Montessori menyediakan kurikulum terpadu dimana anak terlibat secara aktif dalam menggunakan materi konkret sepanjang kurikulum- menulis, membaca, ilmu pengetahuan, matematika, geografi, dan seni. Kurikulum Montessori terpadu oleh usia dan tahap perkembangan
Proses belajar aktif   :  Di kelas-kelas Montessori, anak terlibat secara aktif dalam proses belajar mereka sendiri. alat bantu menjadikan proses belajar aktif dan konkrit.
Instruksi tersendiri  : kurikulum dan kegiatan harus dibuat tersendiri untuk masing-masing anak. Ini terjadi lewat interaksi anak dengan materi saat mereka melampaui tingkat penguasaan materi mereka sendiri.
Kemandirian             : lingkungan Montessori menekankan penghargaan terhadap anakdan mendorong keberhasilan anak, yang keduanya mendorong anak menjadi mandiri.
Penilaian yang tepat            : pengamatan adalah sarana utama untuk menilai kemajuan anak, prestasi, dan perilakudalam kelas Montessori. Guru Montessori yang terlatih dengan baik adalah pengamat ahli tentang anak dan cakap dalam menerjemahkan pengamatan mereka ke dalam cara-cara yang tepat untuk membimbing, mengarahkan, memudahkan, dan meneruskan proses belajar anak.
Praktik yang sesuai dengan perkembangan        : yang dikhususkan dalam praktik yang sesuai dengan perkembangan dicakup dalam praktik Montessori. Para praktisi Montessori berkualitas seperrtinya sangat memahami, begitu juga Maria Montessori, bahwa anak memiliki kemampuan lebih dari yang dipikirkan para praktisi pendidikan anak usia dini.                        
Montessori dan Praktik-Praktik Kontemporer
Pendekatan Montessori telah berpengaruh besar terhadap pendekatan-pendekatan pendidikan anak usia dini. Banyak praktik pengajaran yang digunakan dalam program pendidikan anak usia dini kontemporer didasarkan pada materi dan praktik Montessori. Metode Montessori memiliki banyak fitur yang menjadikannya program pendidikan anak usia dini berkualitas dan ini juga berlaku bagi popularitasnya yang berkelanjutan.
Penelitian menunjukkan bahwa program Montessori berhasil baik. Misalnya, dalam sebuah penelitian anak-anak menyelesaikan pendidikan dasar Montessori sampai usia lima tahun mendapat nilai yang lebih tinggi daripada anak-anak lain dalam ujian matematika dan mengenali huruf. Kemudian, dalam ujian sosial, anak-anak Montessori menggunakan penalaran untuk menyelesaikan masalah dan bukan cara-cara yang tidak diterima umum. Peran teknologi yang ada dalam bab ini memberikan cara-cara yang dapat anda gunakan untuk mendorong perkembangan tersebut.



Peran Teknologi
Perkembangan sosial meliputi berinteraksi dan bergaul dengan anak-anak lain dan guru. Perkembangan sosial juga mencakup perkembangan rasa percaya diri, perasaan anak tentang diri mereka sendiri. selama bertahun-tahun awal, hubungan pertemanan yang sejati mulai terjadi. Interaksi dan hubungan anak dengan orang lain memperluas pandangan mereka tentang dunia dan diri mereka sendiri. usia dini juga merupakan waktu dimana anak belajar tentang pengendalian diri dan kemandirian. Orang dewasa mengharapkan anak untuk membuat peraturan diri, mengendalikan diri, dan beraktivitas tanpa diawasi terus menerus. Cara anak memenuhi harapan-harapan ini berdampak besar terhadap perkembangan sosial mereka.
Anak dapat menggunakan komputer dan teknologi lain untuk membantu anak mengembangkan hubungan pertemanan yang positif, menumbuhkan kemampuan mereka dalam pengaturan dan pengendalian diri, dan mengembangkan kepercayaan diri
yang positif. Berikut adalah beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut:
·         Minta anak mengerjakan proyek bersama berpasangan atau dalam kelompok kecil. Beberapa anak dapat mengerjakan dengan komputer dan proyek-proyek lain pada saat yang bersamaan.
·         Pastikan setiap komputer memiliki beberapa kursi untuk mendorong anak bekerja bersama. Belajar lewat teknologi tidak berarti aktivitas pengasingan diri. Anda dapat menemukan banyak cara untuk menjadikan pengalaman belajar kerja sama dan sosial.
·         Berikan kesempatan pada anak untuk membicarakan proyek teknologi mereka. Perkembangan sosial mencakup belajar untuk berbicara dengan percaya diri, menjelaskan, dan berbagi informasi dengan orang lain.
·         Dorong anak mencari tahu tentang peran-peran orang dewasa yang berhubungan dengan teknologi, seperti pembaca berita, pembaca berita cuaca, dan fotografer.
·         Bacakan cerita tentang teknologi dan dorong anak untuk berbicara tentang teknologi dalam kehidupan mereka dan keluarga mereka.
·         Gunakan internet dan e-mail untuk menghubungi anak-anak dengan anak-anak lain. Minta mereka bertukar gagasan dan mengerjakan laporan singkat.
·         Gunakan teknologi untuk mendorong anak yang terasing untuk mengembangkan keterampilan sosial.
·         Buat pusat belajar khusus untuk teknologi.penulisan dan penerbitan koran kelas adalah cara yang bagus untuk mendorong interaksi sosial. Pastikan semua anak memiliki pekerjaan seperti reporter, penulis atau fotografer.
Saat anda menggunakan teknologi untuk meningkatkan perkembangan sosial anak, ingat bahwa semua dimensi perkembangan anak terpadu. Dukungan kognitif, sosial, emosi,dan fisik tergantung pada satu sama lain, dan teknologi dapat secara positif mendukung semua dimensi perkembangan ini.



REGGIO EMILIA
Reggio Emilia, sebuah kota di Italia Utara, dikenal karena pendekatannya dalam mendidik anak. Didirikan oleh Loris Mallaguzzi (1920-1994), Reggio Emilia mensponsori program untuk anak usia tiga bulan hingga enam tahun.
Kepercayaan-kepercayaan Tentang Anak dan Cara Anak Belajar  
v  Hubungan
Pendidikan berfokus pada setiap anak dan dilaksanakan dalam hubungannya dengan keluarga, anak-anak lain, guru, lingkungan sekolah, komunitas, dan masyarakat luas. Setiap sekolah dipandang sebagai sistem dimana semua hubungan intern ini penting untuk mendidik anak.dengan kata lain, seperti yang diyakini Vigotsky, anak belajar lewat interaksi sosial dan, seperti yang dipertahankan Montessori, lingkungan mendukung dan penting bagi pembelajaran. Guru selalu mewaspadai, bagaimanapun juga, bahwa anak belajar banyak saat bertukar pikiran dengan teman-temannya, terutama ketika mereka berinteraksi dalam kelompok kecil.
v  Waktu
Para guru di Reggio Emilia meyakini bahwa waktu tidaklah diatur oleh jam dinding, dan kelangsungan proses belajar tidak boleh diinterupsi oleh hari dan tanggal. Pemahaman anak tentang waktu dan ritme mereka masing-masing dipertimbangkan, ketika membuat rencana dan melaksanakan kegiatan dan proyek. Guru harus mengetahui ritme dan gaya belajar masing-masing anak. Pengenalan anak secara mendalam ini mungkin dilakukan karena anak-anak bersama guru dan teman-teman yang sama dalamsiklus tiga tahunan (dari bayi hingga usia tiga tahun dan dari tiga tahun hingga enam tahun).
v  Peran orang dewasa
tsg6g4l.jpgOrang-orang dewasa memiliki peran besar dalam kehidupan anak. Kesejahteraan anak berhubungan dengan kesejahteraan orangtua dan guru. Kesejahteraan semua pihak didukung dengan pengakuan dan dukungan atas hak-hak dasar. Anak memiliki hak untuk mendapatkan pengasuhan dan pendidikan berkualitas yang mendukung perkembangan potensi mereka.


v  Guru
Guru mengamati dan mendengarkan apa yang dikatakan anak untuk mengetahui cara membuat rencana atau meneruskan tugas anak. Guru menanyakan dan mencari tahu gagasan, hipotesis,dan teori anak. Guru membahas apa yang mereka catat dan amati, dan mereka membuat rencana yang fleksibel dan persiapan. Guru kemudian berdiskusi deengan anak dan menawarkan kepada anak kesempatan untuk mencari tahu, mengulangi, dan memikirkan kembali tentang kegiatan yang telah dilakukan.
v  Early childhood education survey.jpgAtelierista
Atelierista adalah guru yang terlatih dalam bidang seni visual, yang bekerja berdampingan dengan guru lain dan anak di TK, dan mengadakan kunjungan ke pusat-pusat bayi-balita. Atelierista membantu anak-anak menggunakan bahan-bahan untuk membuat proyek yang merefleksikan keikutsertaan dan usaha mereka untuk memecahkan persoalan.
v  Keluarga
Keluarga adalah komponen penting dalam dalam program Reggio, dan mereka diikutsertakan dalam komite penasihat yang menyelenggarakan setiap sekolah. Partisipasi keluarga diharapkan dan didorong dan dalam banyak bentuk interaksisehari-hari, bekerja di sekolah, diskusi masalah pendidikan dan psikologi, acara-acara spesial, darmawisata dan perayaan-perayaan.
v  Lingkungan
Pusat-pusat bayi-balita dan program-program sekolah adalah aspek pekerjaan yang paling terlihat yang dikerjakan oleh guru dan keluarga dalam program Reggio Emilia. Aspek tersebut menyampaikan banyak makna, yaitu pusat dan program tersebut adalah lingkungan dimana orang dewasa menuangkan pemikiran tentang kualitas dana kekuatan instruktif ruang.
a.       Ruang Fisik
Rancangan ruang fisik untuk untuk menyambut siapa pun yang memasukinnya mendorong terjadinya interaksi, komunikasi, dan hubungan. Pengaturan struktur, objek, dan kegiatan mendorong anak untuk memilih, mendorong pemecahan masalah, dan meningkatkan penemuan dalam proses belajar.
b.      Pusat-pusat dan sekolah Regio ditata indah
Detail-detailnya diperlihatkan warna cat dinding, bentuk furnitur, pengaturan objek dalam rak dan meja. Cahaya dari jendela dan pintu berkilau lewat kolase transparan dan tenunan buatan anak-anak.tanaman hijau yang sehat terdapat dimana-mana.
c.       Lingkungannya personal dan penuh dengan hasil karya anak
Dimana-mana terdapat lukisan, gambar, patung kertas, konstruksi kabel.benda-benda tersebut bahkan ada di tempat-tempat tak terduga seperti tangga dan kamar mandi.
d.      Atelier
Atelier adalah kamar kerja khusus atau studio, yang ada dan digunakan oleh semua anak dan guru di sekolah. Studio ini berisi beragam alat dan bahan dan juga catatan proyek dan kegiatan yang lalu.
v  Praktek program
Kerja sama adalah cara bekerja ampuh yang memungkinkan tercapainya tujuan guru Reggio yang telah mereka tetapkan. Guru bekerja berpasangan di setiap kelas. mereka melihat diri mereka sendiri sebagai peneliti yang mengumpulkan informasi tentang pekerjaan mereka dengan anak-anak dengan cara dokumentasi berlanjut.
v  Dokumentasi
Transkripsi komentar dan diskusi anak, foto kegiatan mereka, dan representasi dari pemikiran dan pembelajaran mereka dengan menggunakan banyak media diatur dengan seksama oleh atelierista dan guru lain. Ini mendokumentasikan karya dan proses belajar anak. Dokumentasi ini memiliki lima fungsi:
1.      Untuk membuat orangtua mengetahui kegiatan anak dan mempertahankan keikutsertaan mereka.
2.      Untuk memudahkan guru memahami anak dan mengevaluasi tugas mereka sendiri, sehingga dapat menigkatkan perkembangan profesional
3.      Untuk memudahkan komunikasi dan pertukaran ide diantara guru
4.      Untuk membuat arsip yang melacak sejarah sekolah dan kegembiraan belajar oleh anak dan guru.
v  Kurikulum dan praktik
Kurikulum tidak dibuat sebelum kegiatan belajar. Dalam hal ini, Reggio adalah pendekatan proses, bukan perangkat kurikulum yang akan diterapkan. Guru mengungkapkan tujuan umum dan membuat hipotesis tentang arah yang akan diambil oleh kegiatan dan proyek. Setelah mengamati kegiatan anak, para guru membandingkan, membahas, dan menafsirkan bersama observasi mereka dan membuat pilihan yang mereka diskusikan dengan anak tentang apa yang ditawarkan dan cara mendukung anak dalam bereksplorasi dan belajar.
v  Pertimbangan
Pikirkan sejumlah hal ketika anda memikirkan pendekatan Reggio Emilia dan bagaimana pendekatan tersebut berhubungan dengan pekerjaan anda sebagai guru pendidikan anak usia dini. Pertama, dasar teori pendekatan ini adalah konstruktivisme dan memiliki gagasan-gagasan yang sesuai dengan teori Piaget, Vygotsky, Dewey, Gardner, dan Diamond. Kedua, tidak ada satuan kurikulum. Namun kurikulum muncul dari minat dan kegiatan anak. Ketiga, pendekatan Reggio Emilia disesuaikan dengan masyarakat atau budaya tertentu.


PENDIDIKAN WALDORF: OTAK, TANGAN, DAN HATI
Rudalf Steiner (1861-1925) sangat tertarik akan dimensi spiritual pendidikan, dan ia mengembangkan banyak gagasan untuk mendidik anak dan orang dewasa dengan menggabungkan dimensi tersebut. sekolah Waldorf menekankan pendidikan anak secara utuh-krpala, tangan,dan hati. Dedikasi untuk mendidik anak secara menyeluruh ini menarik bagi banyak guru dan orangtua.
v  Prinsip-Prinsip Dasar
Antroposofi
Antroposofi, nama yang diberikan Steiner untuk “kajian kebijaksanaan manusia”, adalah sebuah prinsip dasar pendidikan Waldorf.
Antroposofi menurut Steiner, diambil dari bahasa yunani:antros “manusia” dan sophia, “kebijaksanaan”. Antroposofi menurut Steiner menawarkan petunjuk langkah demi langkah penelitian spiritual.
Perkembangan spiritual diyakini oleh para guru Waldorf, dan tidak dikaitkan dengan tradisi agama tertentu. Guru, lewat pengabdian terhadap kebenarandan ilmu pengetahuan, membangkitkan kekaguman siswa akan keindahan dan kebenaran.
Penghargaaan akan Perkembangan
Pendidikan Waldorf didasarkan pada penghargaan akan proses perkembangan anak dan tahap-tahap perkembangan mereka. Menghargai perkembangan anak dan cara mereka belajar adalah landasan dasar semua program pendidikan anak usia dini.
home-classes.jpgMusik dan gerakan
Seni gerakan membuat kata-kata dan musik terlihat lewat gerakan dan bahasa tubuh dan memungkinkan anak untuk mengembangkan rasa keselarasan dan keseimbangan. Oleh karena itu, ketika mereka belajar membaca, mereka juga menjadi huruf lewat gerakan tubuh. Irama adalah komponen penting untuk semua kegiatan ini. Irama (yaitu susunan atau pola dalam waktu) diputar sepanjang hari dan tahun pelajaran yang untuk merayakan festival dari budaya dan agama yang berbeda-beda.
Menumbuhkan imajinasi
Dongeng, fabel, dan legenda ada dalam kurikulum Waldorf. Ini memungkinkan anak mengeksplorasi tradisi banyak kebudayaan, sehingga mendukung pendekatan multikultur terhadap pendidikan. Ini juga memperkaya kehidupan imanjinatif anak dan mendorong anak berpikir bebas dan berkreativitas.
Memfasilitasi Keagamaan dan Keterlibatan Anak
Memfasilitasi dan bersikap sensitif terhadap keagamaan adalah aspek penting dalam pendidikan Waldorf.  Dari kelas kurikulum untuk semua anak mencakup kajian dua bahasa asing. Kurikulum juga mencakup kajian agam dan budaya. Hasilnya anak menghargai semua ras dan buadaya




Waldorf dalam Konteks
Pendidikan Waldorf memiliki banyak hal menarik: penekanannya pada pemberian pendidikan bagi anak secara keseluruhan, dicakupnya seni dalam kurikulum, pendekatan yang tidak terburu-buru terhadap pendidikan , dan penekanan terhadap proses belajar sambil mengerjakan.
Sekolah-sekolah Waldorf merupakan pilihan populer bagi orangtua yang menginginkan pendidikan yang tidak terlalu terstruktur bagi anak-anak mereka. Suasana belajar yang intim dari kelas-kelas kecil,berbagai mata pelajaran, dan beragam kegiatan bisa menjadi sangat menarik.













Head Start
Head Start, program unggulan Amerika , diimplementasikan pada tahun 1965. Program-program awal dirancang bagi anak-anak yang akan masuk kelas satu SD, tetapi tidak mau TK sebelumnya. Tujuan Head Start adalah untuk memberi anak-anak yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah persiapan “awal” sebelum memasuki kelas satu dan persiapan “awal” dalam hidup.
Tujuan Head Start. Lima tujuan Head Start dijelaskan dalam standart pelaksanaan program.
1)    Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan anak
2)    Menguatkan keluarga sebagai pendidik utama bagi anak
3)    Menyediakan layanan pendidikan, kesehatan, dan nutrisi bagi anak
4)    Menghubungkan anak dan keluarganya dengan layanan yang dibutuhkan masyarakat
5)    Memastikan program yang melibatkan orangtua dalam pengambilan keputusan diatur dengan baik
Program Head Start menerapkan standar belajar baca tulis, bahasa, dan angka. Sembilan standar atau indikator pembelajaran menjabarkan tujuan-tujuan berikut ini untuk anak yang mengikuti program Head Start:
1)    Mengembangkan kemampuan fonemis, gambar, dan angka
2)    Memahami dan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi untuk berbagai tujuan
3)    Memahami dan menggunakan kosakata yang semakin kompleks dan beragam
4)    Mengembangkan dan menunjukkan apresiasi terhadap buku
5)    Bagi anak yang tidak berbahasa nasional, meningkatkan penguasaan bahasa nasional. Begitu pula untuk bahasa inggris
6)    Memahami bahwa huruf-huruf abjad adalah kategori khusus grafik visual yang dapat disebut sendiri-sendiri
7)    Mengenali huruf sebagai unit gambar
8)    Mengenali paling tidak sepuluh huruf dalam abjad
9)    Menghubungkan bunyi dengan huruf tertulis
Pilihan Program Head Start
Program Head Start dan Head Start Dini bebas menyesuaikan program mereka untuk memenuhi kebutuhan anak, keluarga, dan masyarakat yang mereka layani. Setiap tiga tahun, program lokal melaksanakan survei untuk menentukan kekuatan dan sumber daya dan kemudian merancang pilihan program berdasarkan data tersebut. ada empat pilihan program berbasis pusat, berbasis rumah, kombinasi, dan pilihan lokasi.
1)    Pilihan berbasis pusat memberikan layanan kepada anak dan keluarga dengan menggunakan pusat sebagai basis atau inti. Program berbasis pusat menjalankan program setengah hari atau satu hari penuh selama tiga puluh dua sampai tiga puluh empat minggu dalam setahun, jumlah minimum yang disyaratkan oleh standar pelaksanaan Head Start, sedangkan yang lain menjalankan program sepanjang tahun. Staf pusat melakukan kunjungan berkala ke rumah keluarga anak.
2)    Pilihan berbasis rumah menggunakan rumah anak sebagai pusat pemberian layanan. Staf kunjungan rumah bekerja sama dengan anak dan orangtuanya. Dua kali sebulan anak dan keluarganya datang untuk melaksanakan kunjungan lapangan dan kegiatan kelas. pilihan berbasis rumah memiliki kekuatan sebagai berikut:
·         Keikutsertaan orangtua adalah kunci utama program
·         Keluarga yang terisolasi secara geografis memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari program anak dan keluarga yang komprehensif
·         Rencana untuk masing-masing keluarga didasarkan pada penilaian tentang anak dan keluarganya
·         Rencana untuk keluarga dibuat oleh staf kunjungan rumah yang merupakan guru yang memiliki pengetahuan dan pelatihan tentang semua komponen Head Start.
·         Program ini mencakup seluruh anggota keluarga
3)    Dalam pilihan atau model kombinasi, program menkombinasikan pilihan berbasis pusat dan rumah
4)    Pilihan lokasi mencakup program-program yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan komunitas dan keluarga tertentu.
Persyaratan untuk Mendapat Layanan Head Start
 Untuk mendapat layanan Head Start, anak harus memenuhi kriteria usia dan pendapatan keluarga. Head Start menerima anak-anak berusia tiga sampai lima tahun yang berasal dari keluarga berpendapatan rendah. Ketentuan pendapatan memenuhi syarat berarti keluarga tersebut memiliki pendapatan lebih rendah dari garis kemiskinan yang ditetapkan secara tahunan oleh Departemen Layanan Kesehatan dan Sosial A.S.
Sembilan puluh persen siswa Head Start harus memenuhikriteriapendapatan. Sepuluh persen sisanya boleh diisi oleh anak dari keluarga yang pendapatannya di atas batas pendapatan rendah.

Early Childhood Writing.jpgKeterlibatan Orang Tua/Kerja Sama Keluarga
Head Start menyediakan program yang menghargai orangtua sebagai:
1.    Penanggung jawab akan kesejahteraan anak
2.    Pendidik utama anak
3.    Penyumbang dalam program Head Start dan masyarakat

Layanan Kesehatan
Head Start memiliki peran penting dalam kesehatan anak. Status kesehatan anak diawasi dan dilaporkan kepada orangtua anak, dan prosedur perbaikan dan pencegahan dilaksanakan dengan kerja sama mereka.
Head Start juga berusaha mengarahkan anak dan orangtuanya kepada sistem kesehatan mental yang telah ada seperti pusat kesehatan masyarakat.

Nutrisi
Program Head Start mengajari anak cara menjaga kesehatan, termasuk pentingnya memakan makanan yang baik dan menjaga kesehatan gigi. Dasar pemikiran Head Start adalah bahwa anak harus diberi makan dengan baik untuk mebdapat kekuatan dan energi untuk belajar.
Prorgam Head Start merancang dan menerapkan program nutrisi yang memenuhi kebutuhan nutrisi dan syarat makanan masing-masing anak, termasuk bagi mereka yang memiliki kebutuhan makanan khusus dan yang memiliki keterbatasan.

Head Start Dini
Head Start Dini dirancang untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil pra-kelahiran , meningkatkan perkembangan anak (baru lahir hingga tiga tahun) dan mendorong fungsi keluarga sehat.
Layanan program mencakup:
·         Pendidikan dini berkualitas baik di dalam atau di luar rumah
·         Pendidikan cara mengasuh anak
·         Layanan kesehatan dan kesehatan mental komprehensif, meliputi layanan bagi wanita sebelum, selama, dan sesudah kehamilan
·         Pendidikan nutrisi
·         Layanan dukungan keluarga
Head Start Dini telah menjadi pelopor dan penggerak dalam menyediakan program berkualitas bagi bayi dan balita.


1 komentar:

  1. Assalamualaikum kaa.. maaf kalo boleh tau, untuk yang head start itu sumber nya dari mana yaa kaa? Terimakasih^^

    BalasHapus