IDENTIFIKASI
KARAKTER SIFAT ANAK USIA DINI
OLEH
Devy
Intan Pujiawati, S. Pd
147855040
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
PROGRAM
PASCASARJANA
KONSENTRASI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
2015
IDENTIFIKASI
KARAKTER SIFAT ANAK USIA DINI
1.
Anak
usia 0-2 tahun
Secara umum pada masa bayi anak usia
0-2 tahun, seorang anak mengalami perubahan yang pesat bila dibandingkan dengan
yang akan dialami pada fase-fase berikutnya. Pada fase ini anak sudah memiliki
kemampuan dan keterampilan dasar, di antaranya : keterampilan lokomotor
(berguling), merangkak, duduk, berdiri, & berjalan), penginderaan (mencium
,melihat, mendengar dan merasakan sentuhan), keterampilan memegang benda
,maupun kemampuan untuk mereaksi secara emosional dan sosial terhadap orang-orang
sekelilingnya. Fase perkembangan anak usia dini ini terjadi pada anak usia 0-6
tahun atau sampai anak mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan anak usia
dini atau prasekolah. Di masa ini terjadi pertumbuhan fisik dan psikis
yang sangat pesat. Ada gerakan-gerakan yang mengkomunikasikan suasana emosinya,
seperti cemas, marah, tidak setuju dan lain-lain.
2.
Anak
usia 2-3 tahun
Pada fase ini anak sudah memiliki
kemampuan untuk berjalan dan berlari. Dan juga anak mulai senang
memanjat, meloncat, serta menaiki sesuatu dan lain sebagainya.
Solehuddin (1997: 38) berpendapat bahwa pada anak usia 2-3
tahun lazimnya sangat aktif mengeksplorasi benda-benda di sekitarnya. Seorang
anak memiliki kekuatan observasi yang tajam. Kemudian anak juga menyerap
dan membuat perbendaharaan bahasa baru bagi mereka, mulai belajar tentang
jumlah (berhitung), membedakan antara konsep satu dengan banyak dan senang
mendengarkan cerita-cerita sederhana, kesemuanya itu diwujudkan anak dalam
aktivitas bermain maupun komunikasi dengan orang lain di sekitarnya. Kemampuan
anak menguasi beberapa patah kata juga mulai berkembang. Antara lain, Anak
mulai senang dengan percakapan walaupun dalam bentuk dan kalimat yang
sederhana. Di sisi lain, sikap egosentrik anak sangat menonjol. Seorang
anak belum bisa memahami persoalan-persoalan yang dihadapinya dari sudut
pemikiran orang lain dan anak cenderung melakukan sesuatu menurut kemauannya
sendiri tanpa memperdulikan kemauan dan kepentingan orang lain. Contohnya, anak
sering merebut mainan dari orang lain jika anak menginginkannya.
3.
Anak
usia 3-4 tahun
Pada umunya, anak pada fase ini masih
mengalami peningkatan dalam berperilaku sosial, motorik, berfikir fantasi
maupun kemampuan mengatasi frustasi. Pada kemampuan motorik, anak sudah
menguasai semua jenis gerakan-gerakan tangan. seperti memegang benda atau
boneka. Tetapi sifat egosentriknya masih melekat, Tingkat frustasi anak juga
cenderung menurun. Ini disebabkan adanya peningkatan kemampuan dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialaminya secara lebih aktif atau sudah ada sifat
kemandirian anak. Di usia ini anak memiliki kehidupan fantasi yang kaya dan
menuntut lebih banyak kemandirian, dengan kehidupan fantasi yang dimilikinya,
anak akan memperlihatkan kesiapannya untuk mendengarkan cerita-cerita secara
lebih lama, atau bahkan anak juga sudah dapat mengingatnya satu per satu.
Selanjutnya dengan sifat kemandirian yang dimilikinya mulai membuat anak tidak
mau banyak diatur dalam kegiatan-kegiatannya, Pada aspek kognitif anak juga
sudah mulai mengenal konsep warna, jumlah, ukuran dan lain-lain.
4.
Anak
usia 4-6 tahun
Ciri yang menonjol anak pada usia ini
adalah anak mempunyai sifat berpetualang (adventuroussness). Anak seringkali
memperhatikan membicarakan atau bertanya tentang apa yang ia lihat atau
didengarnya. Memang ninatnya yang kuat untuk mengobservasi lingkungan
benda-benda di sekitarnya membuat anak senang bepergian sendiri untuk
mengadakan eksplorasi terhadap lingkugan disekitarnya. Pada perkembangan
motorik, seorang anak masih perlu aktif melakukan berbagai aktivitas. Seiring
dengan perkembangan fisiknya, anak makin berminat terhadap teman sebayanya.
Salah satu tandanya anak sudah menunjukkan hubungan dan kemampuan bekerjasama
dengan teman lain terutama yang memiliki kesenangan dan aktivitas yang sama.
Untuk kemampuan lain yang ditunjukkan anak adalah anak sudah mampu memahami
pembicaraan dan pandangan orang lain yang disebabkan semakin meningkatnya keterampilan
berkomunikasi.
Menurut
teori psikoanalisis Siqmund Freud, maka perkembangan dalam psikoanalisis yaitu:
1.Fase Oral (0 – 1 tahun)
dimana adanya kepuasaan/kebahagian terletak pada mulut anak seperti mengisap,menelan,memainkan
bibir, makan, kenyang dan tidur. Namun anak akan menggigit,mengeluarkan air
liur, marah, menangis jika tidak terpenuhi. 2.Fase Anal(1 – 3 tahun)
Dimana anak belajar mengontrol pengeluran
BAB dan BAK, senang melakukan sendiri namun lum anak bedapat melakukan dengan
baik. 3. Fase Phalic (3 – 6 tahun) Dekat dengan orang tua lawan jenis serta bersaing
dengan orang tua sejenis 4. Fase latent (6 – 12 tahun) dimana Orientasi
social keluar rumah, pertumbuhan intelektual dan social, memiliki banyak
teman dan punya group
Berdasarkan tahap perkembangan yang
sudah di paparkan, dapat disimpulkan bahwa anak usia dini merupakan masa yang
kritis dalam sejarah perkembangan manusia. Ini terjadi pada anak usia 0-6 tahun
atau sampai anak mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan anak usia dini.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan fisik dan psikis yang sangat pesat. Oleh
karena itu orangtua dan guru hendaknya member stimulasi kepada anak dengan
memberikan strategi, model, metode, media serta pola asuh seperti otoriter,
permisif, dan demokratis yang tepat bagi anak
mohon izin untuk meminjam makalah ini
BalasHapus