Sabtu, 11 April 2015

IDENTIFIKASI KARAKTER SIFAT ANAK USIA DINI


IDENTIFIKASI KARAKTER SIFAT ANAK USIA DINI
     





OLEH

Devy Intan Pujiawati, S. Pd
147855040

    



UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PROGRAM PASCASARJANA
KONSENTRASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
2015


IDENTIFIKASI KARAKTER SIFAT ANAK USIA DINI

1.      Anak usia 0-2 tahun
            Secara umum pada masa bayi anak usia 0-2 tahun, seorang anak mengalami perubahan yang pesat bila dibandingkan dengan yang akan dialami pada fase-fase berikutnya. Pada fase ini anak sudah memiliki kemampuan dan keterampilan dasar, di antaranya : keterampilan lokomotor (berguling), merangkak, duduk, berdiri, & berjalan), penginderaan (mencium ,melihat, mendengar dan merasakan sentuhan), keterampilan memegang benda ,maupun kemampuan untuk mereaksi secara emosional dan sosial terhadap orang-orang sekelilingnya. Fase perkembangan anak usia dini ini terjadi pada anak usia 0-6 tahun atau sampai anak mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan anak usia dini atau prasekolah.  Di masa ini terjadi pertumbuhan fisik dan psikis yang sangat pesat. Ada gerakan-gerakan yang mengkomunikasikan suasana emosinya, seperti cemas, marah, tidak setuju dan lain-lain.

2.      Anak usia 2-3 tahun
            Pada fase ini anak sudah memiliki kemampuan untuk berjalan dan berlari.  Dan juga anak mulai senang memanjat, meloncat, serta menaiki sesuatu dan lain sebagainya.
Solehuddin (1997: 38) berpendapat bahwa pada anak usia 2-3 tahun lazimnya sangat aktif mengeksplorasi benda-benda di sekitarnya. Seorang anak memiliki kekuatan observasi yang tajam.  Kemudian anak juga menyerap dan membuat perbendaharaan bahasa baru bagi mereka, mulai belajar tentang jumlah (berhitung), membedakan antara konsep satu dengan banyak dan senang mendengarkan cerita-cerita sederhana, kesemuanya itu diwujudkan anak dalam aktivitas bermain maupun komunikasi dengan orang lain di sekitarnya. Kemampuan anak menguasi beberapa patah kata juga mulai berkembang. Antara lain, Anak mulai senang dengan percakapan walaupun dalam bentuk dan kalimat yang sederhana. Di sisi lain, sikap egosentrik anak sangat menonjol.  Seorang anak belum bisa memahami persoalan-persoalan yang dihadapinya dari sudut pemikiran orang lain dan anak cenderung melakukan sesuatu menurut kemauannya sendiri tanpa memperdulikan kemauan dan kepentingan orang lain. Contohnya, anak sering merebut mainan dari orang lain jika anak menginginkannya.

3.      Anak usia 3-4 tahun
            Pada umunya, anak pada fase ini masih mengalami peningkatan dalam berperilaku sosial, motorik, berfikir fantasi maupun kemampuan mengatasi frustasi. Pada kemampuan motorik, anak sudah menguasai semua jenis gerakan-gerakan tangan. seperti memegang benda atau boneka. Tetapi sifat egosentriknya masih melekat, Tingkat frustasi anak juga cenderung menurun. Ini disebabkan adanya peningkatan kemampuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialaminya secara lebih aktif atau sudah ada sifat kemandirian anak. Di usia ini anak memiliki kehidupan fantasi yang kaya dan menuntut lebih banyak kemandirian, dengan kehidupan fantasi yang dimilikinya, anak akan memperlihatkan kesiapannya untuk mendengarkan cerita-cerita secara lebih lama, atau bahkan anak juga sudah dapat mengingatnya satu per satu. Selanjutnya dengan sifat kemandirian yang dimilikinya mulai membuat anak tidak mau banyak diatur dalam kegiatan-kegiatannya, Pada aspek kognitif anak juga sudah mulai mengenal konsep warna, jumlah, ukuran dan lain-lain.

4.      Anak usia 4-6 tahun
            Ciri yang menonjol anak pada usia ini adalah anak mempunyai sifat berpetualang (adventuroussness). Anak seringkali memperhatikan membicarakan  atau bertanya tentang apa yang ia lihat atau didengarnya. Memang ninatnya yang kuat untuk mengobservasi lingkungan benda-benda di sekitarnya membuat anak senang bepergian sendiri untuk mengadakan eksplorasi terhadap lingkugan disekitarnya. Pada perkembangan motorik, seorang anak masih perlu aktif melakukan berbagai aktivitas. Seiring dengan perkembangan fisiknya, anak makin berminat terhadap teman sebayanya. Salah satu tandanya anak sudah menunjukkan hubungan dan kemampuan bekerjasama dengan teman lain terutama yang memiliki kesenangan dan aktivitas yang sama. Untuk kemampuan lain yang ditunjukkan anak adalah anak sudah mampu memahami pembicaraan dan pandangan orang lain yang disebabkan semakin meningkatnya keterampilan berkomunikasi.

            Menurut teori psikoanalisis Siqmund Freud, maka perkembangan dalam psikoanalisis yaitu: 1.Fase Oral (0 – 1 tahun) dimana adanya kepuasaan/kebahagian terletak pada mulut anak seperti mengisap,menelan,memainkan bibir, makan, kenyang dan tidur. Namun anak akan menggigit,mengeluarkan air liur, marah, menangis jika tidak terpenuhi. 2.Fase Anal(1 – 3 tahun)
   Dimana anak belajar mengontrol pengeluran BAB dan BAK, senang melakukan sendiri namun lum anak bedapat melakukan dengan baik. 3. Fase Phalic (3 – 6 tahun) Dekat dengan orang tua lawan jenis serta bersaing dengan orang tua sejenis 4. Fase latent (6 – 12 tahun) dimana Orientasi social keluar rumah, pertumbuhan intelektual dan social, memiliki banyak teman dan punya group
Berdasarkan tahap perkembangan yang sudah di paparkan, dapat disimpulkan bahwa anak usia dini merupakan masa yang kritis dalam sejarah perkembangan manusia. Ini terjadi pada anak usia 0-6 tahun atau sampai anak mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan anak usia dini. Pada masa ini terjadi pertumbuhan fisik dan psikis yang sangat pesat. Oleh karena itu orangtua dan guru hendaknya member stimulasi kepada anak dengan memberikan strategi, model, metode, media serta pola asuh seperti otoriter, permisif, dan demokratis yang tepat bagi anak

1 komentar: