PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL
E-JOURNAL UNESA
(Judul Artikel, Sekitar 15 Kata, Memberi Gambaran Penelitian yang Telah Dilakukan, Times New Roman 11, spasi 1, spacing after 6 pt)
Nama
Penulis Pertama (Times New
Roman 11, Bold, spasi 1)
Afiliasi (Program Studi, Fakultas, Universitas)
dan Alamat e-mail (Times New Roman 10, spasi 1, spacing after 6 pt)
Nama
Penulis Kedua, dan seterusnya
Afiliasi (Program Studi, Fakultas, Universitas)
dan Alamat e-mail
Abstrak (Times
New Roman 10, Bold, spasi 1, spacing before 12 pt, after 2 pt)
Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang
digunakan, dan hasil
penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris. Pengetikan abstrak dilakukan dengan spasi tunggal dengan
margin yang lebih sempit dari margin kanan dan kiri teks utama. Kata kunci
perlu dicantumkan untuk menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan
istilah-istilah pokok yang mendasari pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci
dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata-kata kunci 3-5
kata. Kata-kata kunci ini diperlukan
untuk komputerisasi. Pencarian judul penelitian dan abstraknya dipermudah
dengan kata-kata kunci tersebut.
Kata Kunci: isi, format, artikel.
Abstract
An abstranct is a
brief summary of a research article, thesis, review, conference proceeding or
any-depth analysis of a particular subject or disipline, and is often used to
help the reader quickly ascertain the paper purposes. When used, an abstract
always appears at the beginning of a manuscript or typescript, acting as the
point-of-entry for any given academic paper or patent application. Absatrcting
and indexing services for various academic discipline are aimed at compiling a
body of literature for that particular subject. Abstract length varies
by discipline and publisher requirements. Abstracts are typically sectioned
logically as an overview of what appears in the paper.
Keywords: content, formatting, article.
PENDAHULUAN (Times New Roman 10, Bold, spasi 1, spacing before
12 pt, after 2 pt)
Bagian pendahuluan terutama berisi: (1)
permasalahan penelitian; (2) wawasan dan
rencana pemecahan masalah; (3) rumusan
tujuan penelitian; (4) rangkuman kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat harapan akan hasil dan
manfaat penelitian. Panjang bagian pendahuluan sekitar 2-3 halaman dan diketik
dengan 1,5 spasi (atau
mengikuti ketentuan penulisan jurnal ilmiah tempat artikel tersebut hendak
diterbitkan).
Untuk artikel yang nantinya diterbitkan pada ejournal Unesa, aturan rinci format artikel mengikuti ketentuan
format artikel pada ejournal
tersebut. Format artikel di dalam Buku Pedoman ini merupakan format umum yang
disepakati untuk ejournal Unesa, yang
menjadi gaya selingkung dari ejournal
Unesa.
Template untuk format artikel ini dibuat dalam MS
Word 2007, dan selanjutnya disimpan dalam format rtf. File template format
artikel ini dan dapat diunduh di www.ejournal.unesa.ac.id. Template ini memungkinkan penulis artikel untuk menyiapkan artikel sesuai
dengan aturan secara relatif cepat dan akurat, terutama untuk kebutuhan artikel
elektronik yang diunggah ke dalam ejournal Unesa.
Batang tubuh teks menggunakan font: Times New Roman 10, regular, spasi
1.15, spacing before 0 pt, after 0 pt)
METODE
Pada dasarnya bagian ini
menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan. Materi pokok bagian ini adalah:
(1) rancangan penelitian; (2) populasi
dan sampel (sasaran penelitian); (3) teknik pengumpulan data dan pengembangan
instrumen; (4) dan teknik analisis data. Untuk penelitian yang menggunakan alat
dan bahan, perlu dituliskan spesifikasi alat dan bahannya. Spesifikasi
alat menggambarkan kecanggihan alat yang digunakan sedangkan spesifikasi bahan
menggambarkan macam bahan yang digunakan.
Untuk penelitian kualitatif seperti penelitian
tindakan kelas, etnografi, fenomenologi, studi kasus,
dan lain-lain, perlu
ditambahkan kehadiran peneliti, subyek penelitian, informan yang ikut membantu
beserta cara-cara menggali data-data penelitian, lokasi dan lama penelitian
serta uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian.
Sebaiknya dihindari
pengorganisasian penulisan ke dalam “anak sub-judul” pada bagian ini. Namun,
jika tidak bisa dihindari, cara penulisannya dapat dilihat pada bagian “Hasil
dan Pembahasan”.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan bagian
utama artikel hasil penelitian dan biasanya merupakan bagian terpanjang dari
suatu artikel. Hasil penelitian yang disajikan dalam bagian ini adalah hasil
“bersih”. Proses analisis data seperti perhitungan statistik dan proses
pengujian hipotesis tidak perlu disajikan. Hanya hasil analisis dan hasil
pengujian hipotesis saja yang perlu dilaporkan. Tabel dan grafik dapat
digunakan untuk memperjelas penyajian hasil penelitian secara verbal. Tabel dan
grafik harus diberi komentar atau dibahas.
Untuk penelitian kualitatif,
bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk sub topik-sub topik yang
berkaitan langsung dengan fokus penelitian dan kategori-kategori.
Pembahasan dalam artikel bertujuan untuk: (1) menjawab rumusan masalah dan
pertanyaan-pertanyaan penelitian; (2) menunjukkan bagaimana temuan-temuan itu
diperoleh; (3) menginterpretasi/menafsirkan temuan-temuan; (4) mengaitkan hasil
temuan penelitian dengan struktur pengetahuan yang telah mapan; dan (5)
memunculkan teori-teori baru atau modifikasi teori yang telah ada.
Dalam menjawab rumusan masalah dan
pertanyaan-pertanyaan penelitian, hasil penelitian harus disimpulkan secara
eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan
teori-teori yang ada. Temuan berupa kenyataan di lapangan diintegrasikan/ dikaitkan dengan hasil-hasil
penelitian sebelumnya atau dengan teori yang sudah ada. Untuk keperluan ini
harus ada rujukan. Dalam memunculkan teori-teori baru, teori-teori lama bisa
dikonfirmasi atau ditolak, sebagian mungkin perlu memodifikasi teori dari teori
lama.
Dalam suatu artikel,
kadang-kadang tidak bisa dihindari pengorganisasian penulisan hasil penelitian
ke dalam “anak subjudul”. Berikut ini adalah cara menuliskan format pengorganisasian
tersebut, yang di dalamnya menunjukkan cara penulisan hal-hal khusus yang tidak
dapat dipisahkan dari sebuah artikel.
Singkatan dan Akronim
Singkatan yang sudah umum seperti seperti IEEE,
SI, MKS, CGS, sc, dc, and rms tidak
perlu diberi keterangan kepanjangannya. Akan tetapi, akronim yang tidak terlalu
dikenal atau akronim bikinan penulis perlu diberi keterangan kepanjangannya.
Sebagai contoh: Model pembelajaran MiKiR (Multimedia interaktif, Kolaboratif,
dan Reflektif) dapat digunakan untuk melatihkan penguasaan keterampilan
pemecahan masalah. Jangan gunakan singkatan atau akronim pada judul artikel,
kecuali tidak bisa dihindari.
Satuan
Penulisan satuan di dalam artikel memperhatikan
aturan sebagai-berikut:
·
Gunakan
SI (MKS) atau CGS sebagai satuan utama, dengan satuan sistem
SI lebih diharapkan.
·
Hindari
penggabungan satuan SI dan CGS, karena dapat menimbulkan kerancuan, karena dimensi persamaan bisa menjadi
tidak setara.
·
Jangan
mencampur singkatan satuan dengan satuan lengkap. Misalnya, gunakan satuan “Wb/m2”
or “webers per meter persegi”,
jangan “webers/m2”.
Persamaan
Anda seharusnya menuliskan persamaan dalam font Times New Roman atau font
Symbol. Jika terdapat
beberapa persamaan, beri nomor persamaan. Nomor persamaan seharusnya berurutan,
letakkan pada bagian paling kanan, yakni (1), (2), dan seterusnya. Gunakan
tanda agar penulisan persamaan lebih ringkas. Gunakan font italic untuk variabel, huruf tebal untuk vektor.
a
+ b
= c. (1) a + b =
c. (1) (1)
Gambar dan Tabel
Tempatkan label tabel di atas tabel, sedangkan
label gambar di bagian bawah tabel. Tuliskan tabel tertentu secara spesifik,
misalnya Tabel 1, saat merujuk suatu tabel. Contoh penulisan tabel dan
keterangan gambar adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Format Tabel
Kepala Tabel
|
Kepala Kolom Tabel
|
|
Sub-kepala
Kolom
|
Sub-kepala
Kolom
|
|
Isi
|
Isi tabel
|
Isi
tabel
|
a
Disarankan untuk menggunakan fitur text
box pada MS Word untuk menampung gambar atau grafik, karena hasilnya
cenderung stabil terhadap perubahan format dan pergeseran halaman dibanding
insert gambar secara langsung.
|
Gambar 1. Contoh
keterangan gambar
Kutipan dan Acuan
Salah satu ciri
artikel ilmiah adalah menyajikan gagasan orang lain untuk mempean
memperkaya gagasan penulisnya. Gagasan yang telah lebih dulu diungkapkan orang
lain ini diacu (dirujuk), dan sumber acuannya dimasukkan dalam Daftar Pustaka.
Daftar
Pustaka harus lengkap dan sesuai dengan acuan yang disajikan dalam batang tubuh
artikel. Artinya, sumber yang ditulis dalam Daftar Pustaka benar-benar dirujuk
dalam tubuh artikel. Sebaliknya, semua acuan yang telah disebutkan dalam
artikel harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Untuk menunjukkan kaulitas
artikel ilmiah, daftar yang dimasukkan dalam Daftar Pustaka harus cukup banyak.
Daftar Pustaka disusun secara alfabetis dan cara penulisannya disesuaikan
dengan aturan yang ditentukan dalam jurnal. Kaidah penulisan kutipan, acuan, dan Daftar Pustaka mengikuti buku pedoman ini.
Penyajian
gagasan orang lain di dalam artikel dilakukan secara tidak langsung. Gagasan
yang dikutip tidak dituliskan seperti teks asli, tetapi dibuatkan ringkasan
atau simpulannya. Sebagai contoh, Suharno
(1973:6) menyatakan bahwa
kecepatan terdiri dari gerakan ke depan sekuat tenaga dan semaksimal mungkin,
kemampuan gerakan kontraksi putus-putus otot atau segerombolan otot, kemampuan
reaksi otot atau segerombolan otot dalam tempo cepat karena rangsangan.
Acuan
adalah penyebutan sumber gagasan yang dituliskan di dalam teks sebagai (1)
pengakuan kepada pemilik gagasan bahwa penulis telah melakukan “peminjaman”
bukan penjiplakan, dan (2) pemberitahuan kepada pembacanya siapa dan darimana
gagasan tersebut diambil. Acuan memuat nama pengarang yang pendapatnya dikutip,
tahun sumber informasi ditulis, dan/tanpa nomor halaman tempat informasi yang
dirujuk diambil. Nama pengarang yang digunakan dalam acuan hanya nama akhir.
Acuan dapat dituliskan di tengah kalimat atau di akhir kalimat kutipan.
Acuan
ditulis dan dipisahkan dari kalimat kutipan dengan kurung buka dan kurung tutup
(periksa contoh-contoh di bawah). Acuan yang dituliskan di tengah kalimat
dipisahkan dengan kata yang mendahului dan kata yang mengikutinya dengan jarak.
Acuan yang dituliskan diakhir kalimat dipisahkan dari kata terakhir kalimat
kutipan dengan diberi jarak, namun tidak dipisahkan dengan titik. Nama
pengarang ditulis tanpa jarak setelah tanda kurung pembuka dan diikuti koma.
Tahun penerbitan dituliskan setelah koma dan diberi jarak. Halaman buku atau
artikel setelah tahun penerbitan, dipisahkan dengan tanda titik dua tanpa
jarak, dan ditutup dengan kurung tanpa jarak. Sebagai contoh: karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang
digunakan penulisnya untuk memberikan suatu pengetahuan/informasi kepada orang
lain (Riebel, 1978:1).
Apabila
nama pengarang telah disebutkan di dalam teks, tahun penerbitan sumber
informasi dituliskan segera setelah nama penulisnya. Atau, apabila nama
pengarang tetap ingin disebutkan, acuan ini dituliskan di akhir teks. Contohnya: menurut Riebel
(1978:1), karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya
untuk memberikan suatu pengetahuan/informasi kepada orang lain.
Nama
dua pengarang dalam karya yang sama disambung dengan kata ‘dan’. Titik koma (;)
digunakan untuk dua pengarang atau lebih dari dua pengarang dengan karya yang
berbeda. Contohnya: karya
tulis ilmiah adalah tulisan faktual yang digunakan penulisnya untuk memberikan
suatu pengetahuan/informasi
kepada orang lain (Riebel dan Roger, 1980:5). Jika melibatkan dua
pengarang dalam dua karya yang berbeda, contoh penulisannya: karya tulis ilmiah adalah tulisan faktual
yang digunakan penulisnya untuk memberikan suatu pengetahuan/informasu kepada
orang lain (Riebel, 1978:4;
Roger, 1981:5).
Apabila
pengarang lebih dari dua orang, hanya nama pengarang pertama yang dituliskan.
Nama pengarang selebihnya digantikan dengan ‘dkk’ (dan kawan-kawan). Tulisan
‘dkk’ dipisahkan dari nama pengarang, yang disebutkan dengan jarak, diikuti
titik, dan diakhiri dengan koma. Contohnya: membaca adalah kegiatan
interakasi antara pembaca dan penulis yang kehadirannya diwakili oleh teks
(Susanto dkk., 1994: 8).
Penulisan Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
merupakan daftar karya tulis yang dibaca penulis dalam mempersiapkan artikelnya dan kemudian digunakan
sebagai acuan. Dalam artikel ilmiah,
Daftar Pustaka harus ada sebagai pelengkap acuan dan petunjuk sumber acuan. Penulisan DaftarPustaka mengikuti aturan
dalam Buku Pedoman ini.
Ucapan Terima Kasih
Jika perlu berterima kasih kepada pihak tertentu,
misalnya sponsor penelitian, nyatakan dengan jelas dan singkat, hindari
pernyataan terima kasih yang berbunga-bunga.
PENUTUP
Simpulan
Simpulan
menyajikan
ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan,
mengacu pada tujuan penelitian. Berdasarkan kedua hal tersebut dikembangkan pokok-pokok
pikiran baru yang merupakan esensi dari temuan penelitian.
Saran
Saran disusun
berdasarkan temuan penelitian yang telah dibahas. Saran
dapat mengacu pada tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan/atau penelitian lanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 1992. Quantum Learning. Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman. Bandung: Penerbit
Kaifa.
Sujimat, D. Agus. 2000. Penulisan karya ilmiah. Makalah disampaikan pada pelatihan
penelitian bagi guru SLTP Negeri di Kabupaten Sidoarjo tanggal 19 Oktober 2000
(Tidak diterbitkan). MKKS SLTP Negeri Kabupaten Sidoarjo
Suparno. 2000. Langkah-langkah
Penulisan Artikel Ilmiah dalam Saukah,
Ali dan Waseso, M.G. 2000. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM
Press.
UNESA. 2000. Pedoman
Penulisan Artikel Jurnal, Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Surabaya.
Wahab, Abdul dan Lestari, Lies Amin. 1999. Menulis Karya Ilmiah. Surabaya:
Airlangga University Press.
Winardi, Gunawan. 2002. Panduan Mempersiapkan Tulisan Ilmiah. Bandung: Akatiga.
(Times New Roman 10, Reguler, spasi 1, spacing before 6 pt, after 6 pt).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar